HIYAMA TAKAO
Hiyama Takao adalah karakter antagonis pertama yang muncul di serie mirai nikki. Ia memiliki catatan harian ketiga sehingga ia dijuluki sebagai Third (ketiga). Hiyama merupakan mantan guru Yukiteru dan Gasai Yuno di sekolah dan pembunuh berantai yang sering diberitakan di televisi.
Tidak banyak yang diketahui tentang hiyama karena ia hanya muncul sebentar di serie.
Penampilan dan Sifat
Takao Hiyama bertubuh tinggi, bermata biru dan berambut merah. Pada keseharian ia memiliki 2 baju yang biasa ia gunakan saat keluar rumah. Saat menjadi guru tampilannya memakai jas dan berpakaian layaknya guru sekolah biasa. Sebagai pembunuh berantai tampilannya berubah dratis ia memakai topi hitam, bermantel hitam dan sebuah kacamata tebal yang menutupi sebelah mata kanannya.
Sifat hiyama bertolak belakang saat ia menjadi guru, ia ramah, bijak dan sopan selayaknya guru di sekolah. Namun sebagai pembunuh berantai ia kejam, kasar dan tidak segan menghabisi korbannya walaupun korbannya memohon untuk tidak dibunuh.
Cerita
Di chapter pertama Hiyama memperingkatkan muridnya untuk berhati hati pada saat pulang sekolah karena adanya bahaya pembunuh berantai yang berkeliaran. Kemudian ia menyuruh ketua kelas untuk membubarkan kelas. Hiyama lalu menyuruh Yuno untuk membantunya membuat paper kelas dan mebantu petugas perpustakaan sepulang sekolah.
Keeseokan harinya Hiyama memberikan ulangan pada muridnya. Secara mengejutkan nilai Yukiteru berada di atas Gasai Yuno yaitu 500 berbanding 495. Hiyama tidak mencurigai hal tersebut dan segera ia menempel hasil ulangan di mading kelas.
Di malam hari hiyama mengejar seorang perempuan. Perempuan tersebut lari di sebuah lorong disana ia menemui jalan buntu dan hiyama berhasil mengejarnya. Hiyama membunuh perempuan tersebut tanpa ampun. Ia melewati jalan pintas di sekitar sekolah. Beberapa orang yang melihatnya, namun karena hiyama sudah terlalu jauh lari, akhirnya mereka memutuskan untuk melaporkan hal tersebut kepada polisi
Keesokan harinya Hiyama mengajar seperti biasa di sekolahnya dan ia mengatakan kalau hari ini adalah ulangan. Hiyama kemudian mengawasi muridnya saat ulangan berlangsung. Salah seorang muridnya yaitu Kousaka komplain kepadanya karena materi soal tersebut belum pernah diajarkan olehnya. Namun Hiyama berkata kalau ia sudah mengajarkan materi soal tersebut minggu lalu. Hiyama kemudian bangkit dari kursinya dan berjalan untuk mengawasi apakah ada yang melakukan kecurangan selama ujian. Gasai Yuno mengeluarkan suatu Slime disana ia membuat sesuatu, Hiyama kemudian meminta Yuno untuk serius dalam mengejarkan soal dan Gasai Yuno menjawab kalau ia hanya mengasah ketrampilan otaknya. Hiayama membiarkan Gasai Yuno melakukan hal tersebut selama ia tidak menganggu teman sekelasnya yang lain.
Saat sore hari Hiyama mengincar seseorang lagi yang harus dibunuh. Di sana ia melihat catatan harian miliknya jika orang yang ia bunuh adalah pemilik catatan harian yang lain. Hiyama gagal menemukannya di kelas kemudian dia melihat email di ponselnya disitu tertulis bahwa korbannya sedang ada di sebuah gedung pusat perbelanjaan di lantai 14. Saat hiyama memasuki gedung tersebut ia tidak menemukannya. Hiyama akhirnya memutuskan untuk naik ke lantai paling atas. Di sana ia tidak menemukan siapapun dan sambil mengumpat ia melihat catatan hariannya di ponsel namun seorang anak perempuan yang ternyata Gasai Yuno muncul dihadapannnya dan bersiap menyerangnya. Hiyama yang kaget tidak sempat melakukan pergerakan apapun karena tiba-tiba muncul lagi satu anak laki laki yang ternyata Yukiteru. Yukiteru melempar panah tempat ke ponselnya. Ponsel Hiyama berlubang akibat hentakan panah tersebut dan ia tubuhnya mulai terisap. Akhirnya Hiyama kalah dalam pertempuran pertama "Survival Game". Ia adalah peserta pertama yang takluk.
Hiyama mendapat catatan harian masa depannya dari Muru-Muru saat ia tengah mengejar seseorang untuk dibunuh. Di sebuah Gang ia berjumpa Muru-Muru. Muru- Muru mengucapkan selamat kepada Hiyama karena ia telah terpilih sebagai peserta Survival Game. Namun Hiyama mencoba Membunuh Muru-Muru namun gagal. Muru-Muru kemudian memberi Hiyama sebuah ponsel yang berisikan catatan harian miliknya. Muru-muru menjelaskan kalau catatan harian Hiyama adalah Catatan harian Pembunuh. Di sana ia bisa melihat lokasi targetnya. Namun Hiyama menghancurkan ponsel tersebut karena menganggap kalau ponsel tersebut adalah bukti kejahatannya. Muru-muru harus mereset waktu beberapa kali kemudian dia menjelaskan kalau ponsel tersebut hancur maka Hiyama akan mati dan Muru-Muru mengatakan pemenang dari Survival game akan mendapatkan apa saja yang mereka mau. Setelah mendengar penjelasan dari Muru-Muru, maka ia menerima tawaran tersebut. Di tempat kediaman Deus ,Muru-muru memprediksi Hiyama akan kalah dalam pertarungan pertama dari tata cara ia bertarung dan dugaanya Muru-muru ternyata benar
Di dunia ketiga Hiyama berhasil ditangkap oleh kedua belas saat ia hendak membunuh seseorang. Di dalam penjara Hiyama dikunjungi oleh kedua belas. Kedua belas meminta Hiyama untuk tidak melakukan kejahatan lagi dan ia harus menyesali perbuatannya. Hiyama merasa jengkel mendengar hal tersebut.
Takao memiliki diari pembunuhan. Diari ini memungkinkannya untuk memperoleh akses seluruh informasi tentang lokasi para korbannya, dan dapat pula mencakup rute tertentu untuk menemukan mereka.
Diary Third
Diari ini sangat berguna pada permainan, karena setelah mempelajari identitas dari pembawa lain dari diari ini, diari pembunuh akan membawamu langsung ke orang tersebut dan memungkinkanmu untuk membunuh mereka. Meskipun demikian, kelemahan dari diari pembunuh adalah ia tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi jika korban memilih untuk melawan.
Takao memiliki diari pembunuhan. Diari ini memungkinkannya untuk memperoleh akses seluruh informasi tentang lokasi para korbannya, dan dapat pula mencakup rute tertentu untuk menemukan mereka.
Diary Third
Diari ini sangat berguna pada permainan, karena setelah mempelajari identitas dari pembawa lain dari diari ini, diari pembunuh akan membawamu langsung ke orang tersebut dan memungkinkanmu untuk membunuh mereka. Meskipun demikian, kelemahan dari diari pembunuh adalah ia tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi jika korban memilih untuk melawan.
Komentar
Posting Komentar