FUTURE DIARY CHAPTER 6
Uryu minene sang kesembilan masa kecilnya tidak bahagia. kedua orang tuannya tewas didepan matanya akibat ditembak oleh tentara negara lain. ia hidup di negara yang tidak aman dan perang sering berkecamuk. Setelah remaja ia berpindah ke negara jepang. Uryu minene terbangun dari tidurnya dan ia baru saja bermimpi buruk. Sudah malam ternyata dan ia baru sadar kalau ia bersembunyi di sebuah kampus yang terbengkalai. Matanya masih terasa sakit akibat tertusuk panah Pertama. Ia bertekak akan memenangkan survival game itu bagaimana pun caranya. Karena ia ingin dunia yang ada tanpa peperangan. Akibat menderita karena peranglah ia menjadi teroris. Ia melakukan itu untuk mencukupi kehidupannya. Perlahan ia mengeluarkan ponselnya, ada dua orang polisi yang tengah berpatroli di luar. Ia harus hati-hati agar tidak terangkap. Uryu minene berjalan ke arah utara dan tanpa ia sadari ia berpapasan dengan Yukiteru dan Yuno. Malam itu hujan turun agak deras. Namun seorang petugas polisi berhasil menemukannya. Dengan langkah 1000 uryu minene berlari. Di suatu lorong ia berjumpa dengan seorang pria. pria itu berambut putih dan sepertinya ia buta. Uryu minene merasa badannya amat lelah akibat pertarungan kemarin.
Pria tersebut menompang badan uryu minene dan ia menawarkannya bantuan. Uryu Minene menolak namun pria itu tetap bersikeras untuk menolong. Karena menurutnya menolong orang adalah ciri dari pahlawan kebenaran. Uryu Minene melihat ponsel miliknya. Namun tidak ada informasi yang tersedia. Karena tidak punya pilihan lain Uryu minene terpaksa menerima pertolongan pria misterius tersebut.
Mereka tiba di sebuah rumah di pinggir hutan. Di sana pria tersebut membaringkan Minene di tempat tidurnya. Minene terlelap sepanjang perjalanan mereka ke rumah itu. Pria itu menyapu di tempat tersebut sambil menanti Minene bangun. Beberapa menit kemudian Minene terbangun, badannya masih sakit walaupun tidak seberapa sakit seperti sebelummya. Pria tersebut kemudian memberikan obat penahan rasa sakit pada Minene. Minene berkata kepada pria tersebut kalau ia tidak ingin memberikan balas jasa kepadanya walauapun sudah ditolong dan pria tersebut pasti akan menyesal karena telah menolongnya. Namun pria tersebut hanya tertawa dan mengatakan kalau pahlawan itu menolong tanpa rasa pamrih.
Uryu Minene kemudian meminum obat penahan rasa sakit tersebut. Beberapa menit kemudian Uryu Minene merasa ada yang salah dengan tubuhnya. Ternyata itu bukan obat penahan rasa sakit melaingkan obat tidur. Ponsel catatan hariannya berbunyi dan ternyata pria yang ada disampingnya ternyata adalah pemilik buku harian kedua belas. Namun semuanya sudah terlambat. Pria tersebut kemudian menghitung mundur sampai tiga kali dan ia berkata kalau uryu minene akan segera tertidur begitu hitungannya berakhir.
Di lain tempat Yukiteru berhasil kabut dari Yuno. Ia amat ketakutan setelah melihat sesuatu di ruang keluarga Gasai Yuno. Kejadian itu bermula saat Kurusu mengajak Yukiteru dan Yuno untuk mencari jejak keberadaan kesembilan.
Komentar
Posting Komentar