FUTURE DIARY CHAPTER 9

aktu sudah menunjukkan pukul 12 malam dan saat itu hujan masih berlangsung agak lebat. Yukiteru masih belum bisa tidur. ia terus memikirkan kejadian saat ia melihat sesuatu di rumah Yuno. Yukiteru melihat sepasang tulang belulang manusia di tempat itu. Yukiteru merasa ngeri dan ia bersyukur segera pergi dari tempat itu. Apakah Yuno yang membunuh mereka? kata Yukiteru kepada dirinya sendiri. Ada secarik kertas yang ditempelkan di dinding kamarnya. Isinya adalah jika ia melihat sesuatu yang mencurigakan segera hubungi polisi. Yukiteru memutuskan untuk menghubungi polisi namun saat ia membuka ponselnya ia mendapatkan banyak pesan dari Gasai Yuno. Isi pesan tersebut adalah "apakah kamu belum tidur?, Kenapa kamu tidak membalas? dan "kamu menelepon siapa?. Yukiteru ingat jika setiap pergerakan yang ia lakukan akan diketahui Yuno. Akhinya ia menyadari kalau tidak ada tempat baginya untuk kabur lagi. Yukiteru memutuskan untuk tidur dan batal menghubungi Kurusu.
Hari sudah pagi namun Yukiteru masih belum bangun. Berkali kali bel di rumahnya berbunyi dan sepertinya ada yang berkunjung ke rumah Yukiteru. Yukiteru baru bangun beberapa saat kemudian dan ia dengan cepat mengangkat ponsel dan yang meneleponnya adalah Kurusu. Kurusu rupanya sudah menunggunya dari tadi. Yukiteru meminta Kurusu untuk menunggunya sebentar. Kemudian Yukiteru dengan langkah cepat segera membuka pintu dan ia minta maaf karena telah membuatnya menunggu lama. Namun Kurusu mengatakan tidak apa-apa kemudian kurusu bertanya kenapa Yukiteru telat bangun apa ia terlambat pulang ke rumah ?. Yukiteru menjawab tidak. Kemudian Kurusu mengatakan "bukankah sudah kubilang untuk menghubungiku jika pergi dari rumah Gasai. Yukiteru memutuskan untuk berterus terang kepada Kurusu kalau ia melihat sesuatu di rumah Yuno namun saat Yukiteru hendak mengatakan hal itu, Yuno menyapanya dan itu membuatnya terkejut.  Ternyata Yuno sudah terlebih dahulu dijemput oleh Kurusu. 
Yuno mengatakan "Yuki kenapa kamu pergi diam-diam itu membuatku malu saja. Kurusu tertawa mendengar hal tersebut. Kurusu kemudian mengajak Yukiteru untuk pergi bersamanya dan Gasai Yuno juga akan ikut. Sambil menyetir Kurusu mengatakan kepada Yukiteru jika kesembilan sudah ketangkap, yang menangkapnya adalah kelompok bernama omekata. Kurusu mengetahui hal itu dari catatan harian miliknya. Kurusu membeberkan rencana pada Yukiteru kalau ia ingin menyelidiki kelompok tersebut dan ia butuh bantuannya. 
Mereka sampai di sebuah rumah disana ada banyak orang yang sedang mengantri dan mereka sepertinya bagian dari kelompok omekata. Di tempat tersebut juga terdapat orang yang sedang menabuhkan gedang. Kurusu menjumpai seorang anak perempuan di tempat itu dan ia memintanya untuk mengizinkannya bertemu dengan sang pemimpin. Anak perempuan itu mengatakan kepada Kurusu kalau ingin bertemu dengan pemimpin maka mereka harus membuat janji dulu dan itu akan makan waktu lama karena sudah banyak orang yang hendak bertemu dengan pemimpin.
 Namun Kurusu memohon dengan amat gigih ia berujar akan memberikan perempuan itu imbalan. Kemudian anak Perempuan itu memanggil temannya yang bernama Ai dan ia meminta agar diberi izin untuk menemui pimpinan. Yukiteru bingung harus berbuat apa, Jika ia memberitahu hal yang ia lihat kemarin maka bisa saja Yuno akan membunuhnya juga dan Yuno berada di belakangnya. ."berhenti mengikuti sialan " kata Ykiteru dalam hati. Yukiteru mengambil seekor kodok dari tempat itu dan ia lemparkan ke kolam. hal itu membuat Yuno berada di belakangnya terkejut. Kurusu menegur Yukiteru agar ia tidak membuat keributan di tempat ini. Di sebuah tempat tampak seorang perempuan tengah membuka suatu gulungan ia melihat sebuah catatan dan mengatakan "Ini pasti akan menjadi sesuatu yang menyenangkan "". Ai mengatakan kepada anak perempuan itu jika Pemimpin Omekata bersedia bertemu dengan Kurusu. Kemudian anak perempuan itu menuntun mereka ke tempat pemimpin namun sebelum itu mereka harus memakai pernak pernik dari kelompok omekata dan hal itu merupakan kewajiban. 
Mereka diberikan sebuah syal dan bendera oleh anak perempuan itu. Sesosok Perempuan disuatu ruangan tampaknya sedang mengamati mereka ia berujar "amano Yukiteru seseorang yang berhasil lolos dari dead end sebanyak dua kali .Ia mengamati Yuno dan tampaknya perempuan ini akan mewaspadainya. Mereka sudah sampai di tempat pemimpin disana ada banyak orang yang sudah duduk dan terdapat sebuah ruang kurungan dari kayu di tempat itu.Yukiteru merasa tempat itu agak menakutkan. Ada sesosok perempuan di tempat itu. Perempuan itu kemudian memperkenalkan diri. Namanya adalah Kasugano Tsubaki dan ia adalah pemimpin Omekata. Tsubaki kemudian meminta Yukiteru untuk menghadapnya lebih ke depan karena ia tidak melihat Yukiteru dengan jelas. 
Yukiteru menjawab "matamu kenapa". Tsubaki mengatakan matanya sudah begini sejak dilahirkan jadi ia tidak bisa melihat dengan jelas dan itulah alasannya ia berada di ruang terkurung ini. Hobinya adalah membuat catatan harian para anggotanya di sebuah gulungan yang ia pegang. Gulungan miliknya mulai berubah sejak minggu lalu dan sejak saat itu gulunganya bisa memprediksi kejadian masa depan. Ia menamakan gulungannya dengan nama catatan harian seribu pengikat. Catatan ini dapat melihat kejadian yang jauh sekalipun. Kurusu, Yuno dan  Yukiteru terkejut ternyata mereka bertemu dengan pengguna catatan harian yang lain. Tsubaki membenarkan dugaan mereka dan ia adalah si keenam. Kurusu merasa cemas karena ia datang ke tempat tersebut tanpa persiapan dan sepertinya mereka akan dikalahkan oleh si keenam di tempat itu. 

Komentar

Postingan Populer