FUTURE DIARY CHAPTER 10
Tsubaki ternyata adalah pemilik catatan harian yang dijuliki si keenam. Yukiteru ketakutan mendengar pengakuan tersebut dan dia secara reflek bersembunyi di belakang Kurusu. Semuanya tampak dalam suasana tegang. Namun Tsubaki tertawa melihat keadaan saat itu, langsung saja ia katakan jika ia tidak tertarik untuk menjadi pemenang. Baginya selama ia punya catatan harian dan bisa menggunakan untuk kepentingan yang baik ia sudah cukup puas. Tsubaki menunjukkan isi gulungan kepada mereka disitu tertulis jika ia akan dead end nanti malam. Tsubaki meminta Yukiteru untuk menemaninya malam ini karena ia adalah satu-satunya orang yang selamat dari dua dead end. "enak saja aku tidak akan mau kalau Yuki menjadi umpan buatmu" sergah Yuno. Kurusu berpikir jika mereka membiarkan si keenam mati maka si kesembilan akan kabur dari tempat itu. Tsubaki juga menawarkan mereka boleh menemui kesembilan, ia berada di tahanan bawah dan ia hanya minta Yukiteru mau menemaninya. Yukiteru terlihat agak ragu namun Tsubaki terus mendesaknya dan Yuno juga mendesaknya untuk menolak. Yukiteru hanya bisa berteriak. Akhirnya setelah berpikir mantang-mantang ia menerima tawaran Tsubaki. Kurusu akan mencari bantuan dari pihak kepolisian dan ia meminta Yuno dan Yukiteru mengawasi Tsubaki. Hari sudah sore, Rin dan Ai datang ke ruangan itu mereka membawa sebuah peralatan tidur untuk Tsubaki. Tsubaki sangat senang karena Yukiteru mau menemaninya saat ini. Yukiteru bertanya apakah di gulungan milik Tsubaki ada musuh yang terlihat? namun Tsubaki menjawab tidak ada. Tsubaki menyarankan sesuatu pada Yukiteru. Ia meminta Yukiteru untuk menjauhi Gasai Yuno, ia menganggap jika Gasai Yuno sangat berbahaya bagi Yukiteru. Yukiteru bertanya apakah itu tertulis di catatan harian Tsubaki, namun Tsubaki menjawab itu hanya instingnya sebagai wanita.
Gasai Yuno mengecek ponselnya ia melihat Tsubaki menjelek-jelekanya di depan Yuki
"Yuki jangan dengar apa yang perempuan itu katakan"
"Jika ia tak berhenti mengatakan sesuatu yang jelek tentangku maka akan kubunuh dia".
Di tempat lain seseorang tampak menekan sesuatu di ponsel miliknya dan hal itu membuat catatan harian di ponsel milik Yukiteru dan Yuno berubah. Belum selesai Yukiteru membaca catatan harianya sesuatu hal yang tak terduga terjadi, Kasur tidur Tsubaki tiba-tiba terbakar dan dengan cepat api menyambar di ruangan itu.
"Tsubaki awas ada api" kata Yukiteru
Namun Tsubaki hanya berteriak.
Ini buruk sekali, aku harus menyelamatkannya
Seorang petua di depan itu segera menyuruh salah satu anggotanya untuk mengambil air untuk memadamkan api di tempat itu. Namun bukannya api yang dibawa malah bensin, hal ini membuat api membesar.
"dasar bodoh kenapa kamu membawa api, kalau api tak segera dipadamkan maka Ketua akan
belum selesai petua itu bicara ia dibunuh oleh anggota itu dengan menggunakan kapak
"lho kenapa aku melakukan ini ya?" kata anggota itu
Yukiteru dan Yuno terkejut melihat pemandangan ini, Beberapa orang muncul di pintu mereka membawa parang dan benda tajam lainnya. Mereka saling melukai satu sama lain.
"apa yang terjadi disini, kenapa kalian saling berkelahi orang orang s**lan
Aku berjanji akan menolong Tsubaki kata Yukiteru.
Baru berjalan beberapa langkah ia sudah dicegat oleh Yuno
"jangan Yuki aku larang kau" cegah Yuno
"kamu mengharapkaku untuk membiarkan Tsubaki mati ? Balas Yukiteru
"tentu saja situasi di tempat ini sedang tidak bagus, kita harus segera pergi dari tempat ini dan jika tidak maka kau akan mati terbakar Yuki. Yuno terus meyakinkan Yukiteru
"Tidak Yuno aku sudah berjanji pada Tsubaki kalau aku akan menolongya. Apakah nyawa seseorang bagimu tak ada harganya?.
"Manisku jangan sekarang ayo kita pulang sekarang" Bujuk Yuno
"Kamu mau aku pulang bersamaku dan kemudian akan membunuhku dan meletakkan tubuhku di WC. Aku melihat kejadian kemarian, dan aku tidak mau menjadi koleksimu. Kamu mengharapkan aku percaya setelah apa yang aku lihat kemarin. Maaf manisku tapi aku tidak bisa percaya denganmu. Kamu sudah mulai gila Jawab Yukiteru.
Yukiteru meninggalkan Yuno dan ia mengambil kapak yang dibawa oleh anggota itu. Ia memutuskan untuk menolong Tsubaki. Yuno hanya bisa menangis menyebut nama Yukiteru.
"kenapa mereka saling melukai satu sama lain'
Yukiteru berhasil masuk ke tempat Tsubaki disana ia lihat Tsubaki tidak terkena kobaran api itu
"Tsubaki kamu tidak apa-apa kan"?
Air turun dari atas langit-langit, api diruangan itu mendadak menghilang.
Namun anggota masing saling melukai
Yukiteru mengecek ponselnya rupanya Kurusu yang membuat air disitu turun
"kamu baik-baik sajakan Tsubaki" kata Yukiteru
Tsubaki menghela napas dan ia berteriak
"BERSIKAPLAH SEPERTI MANUSIA WARAS WAHAI ANGGOTAKU".
Teriakan Tsubaki berhasil menyadarkan anggotanya.
Yukiteru terkejut mendengar itu ia segera menutup wajahnya dengan tangan.
"Terima Kasih dan aku hargai keberaniamu temanku" Kata Tsubaki lembut
Sementara itu Yuno masih terdiam di tempat itu. Ia masih memikirkan umpatan Yukiteru kepadanya.
"Aku tahu Yuki tidak akan pernah mengatakan itu. Ini pasti gara-gara si keenam, dia pasti mengendalikan pikiran Yuki dan aku harus segera membunuhnya. Yuno mengambil kapak di depannya dan ia berjalan menuju arah Tsubaki dan Yukiteru.
Yukiteru meminta penjelasan kepada Tsubaki kenapa ini semua bisa terjadi. Tsubaki mengatakan jika ada seseorang yang mengendalikan anggotanya.
"Seseorang tahu kelemahan catatan harianku" Tsubaki berpikir dalam hati
Di bawah tanah terdapat suatu ruangan, seorang pria tengah memegang suatu bola mata yang diletakan di sebuah tabung dan disampingnya ada seorang wanita yang sedang di rantai di suatu kurungan.
Komentar
Posting Komentar