FUTURE DIARY REDIAL PART 1
Kehidupanku tak sama lagi sejak saat itu. Aku menelusuri jalan di kota sembari memikirkan sesuatu. Ingatan manusia selalu berubah ubah. Aku merasa aku melupakan sesuatu yang seharusnya tidak boleh aku lupakan, tidak ada jaminan jika apa yang aku ingat akan benar benar terjadi. Di kota ini apa yang aku anggap mimpi mungkin adalah sebuah kenyataan. Aku melupakan seseorang yang tidak seharusnya aku lupakan. Inilah kisah saat aku mengingatnya kembali.
Aku terbangun dari tempat tidur dan lagi-lagi mimpi yang sama berulang setiap paginya. Sudah jam 8 pagi dan aku harus segera berangkat ke sekolah. Aku mengecek ponselku untuk melihat apakah ada sesuatu yang penting namun aku tidak menemukan apa-apa. Di ponselku ada sebuah gantungan boneka, aku tidak ingat kapan aku membelinya sepertinya aku mempunyai gantungan itu 2 tahun yang lalu. Aku bergegas berganti pakaian dan turun ke ruang makan, disana sudah ada ibu dan ayahku yang memberikan salam pertama di pagi hari. Aku mengatakan kepada ibuku kenapa ia tidak membangunkanku pagi ini. Namun ibuku menjawab "bukannya kemarin kamu bilang akan bangun sendiri Yuno?". "jika ada banyak alarm di rumah kita harusnya kamu sudah bisa bangun lebih cepat. Aku sarapan pagi ini dengan cepat, kuambil sepotong roti dan segelas susu dan menghabiskan dalam waktu 2 menit. Setelah selesai aku berpamitan dengan orang tuaku.
Aku adalah seorang siswa biasa yang sekolah di smp umesato dan aku juga punya teman namun tidak cukup dekat. Di jalan menuju sekolah aku berjumpa dengan hinata dan Mao. " hey kamu telat Yuno ayo cepat " kata hinata. "sepertinya setiap pagi selalu telat begini hehehe" kata Mao. Bagi Hinata telat bukan masalah baginya karena ia merasa bukan siswa teladan namun ia heran kepadaku kenapa siswa yang paling teladan di sekolah sering terlambat. Itu benar Gasai kamu tidak akan bisa memberi contoh pada siswa lain jika kamu terlambat. Aku membalas ucapan mereka dan mengatakan kalau aku tidak berniat menjadi siswa teladan. Mao kemudian mengatakan sesuatu yang membuat Hinata marah dan akhirnya mereka bertengkar lagi. Bagiku itu bukan pemandangan yang aneh karena sudah biasa mereka begitu. Di jalan berikutnya aku berjumpa dengan Kosaka, Kosaka mengomeli Hinata dan Mao karena selalu berisik setiap pagi. Kemudian ia memamerkan sepatu barunya dan menghina sepatu lama kami. Kemudian aku menyapa Kosaka "selamat pagi Kosaka dan kenapa kamu juga terlambat pagi ini?. Kosaka menjawab "aku tidak seperti kalian terlambat karena alasan yang sepele, aku ada latihan pagi ini makanya agak terlambat. Mao dan Hinata menginjak sepatu kosaka.Kosaka kaget, "hei apa yang kalian berdua lakukan hah? "sepatu baru harus diberi salam lebih dahulu" kata Mao dan Hinata. Kami sudah di sampai di kelas. Aku merenung dan berpikir di sekolah aku juga punya kehidupan yang biasa saja. Tetapi ada hal yang rutin aku lakukan sepulang sekolah.
Aku berjalan menelusuri sebuah gedung kosong dan naik ke tingkat 2 di sana ada sebuah teropong dan aku memakai teropong itu untuk mengutit seseorang. Orang itu merupakan siswa di sekolahku setiap pulang ia selalu berbarengan dengan seorang perempuan. Aku tidak mengingat apapun jadi kuputuskan untuk pulang ke rumah. Keesokan harinya sepulang sekolah aku diajak oleh temanku untuk mampir di toko okonamiyaki untuk membeli sesuatu namun aku menolaknya dan menjawab kalau ada urusan yang lebih penting untuk aku lakukan. Teman sekelasku amat heran terhadap sikapku kenapa Gasai Yuno siswa paling pintar dan ppuler di sekolah tidak mau diajak nongkrong bersama dan mereka juga heran aku tidak juga punya pacar. Namun aku mengabaikan omongan mereka. Entah kenapa hatiku berbunga-bunga setiap pergi ke gedung itu dan aku tidak sabar untuk mengutitnya lagi. Jangan salah paham aku tidak suka dengan orang yang aku "stalker". Saat melihatnya aku merasa pernah melihat wajahnya sebelumnya. Kejadian itu 2 tahun yang lalu saat itu terjadi ledakan di sekolahku. Aku tidak mengingatnya begitu jelas namun saat kejadian aku bersama orangtuaku di sekolah saat itu aku diselamatkan oleh seorang laki-laki, aku tidak ingat wajahnya. Karena peristiwa itu hubunganku dengan orangtuaku menjadi lebih baik. Setiap malam aku bermimpi pemuda itu ia selalu ada di samping baik saat senang maupun susah. Aku tahu ini aneh namun aku menduga aku punya kehidupan di waktu yang lain.
Aku rasa aku melupakan sesuatu yang penting dan saat aku melihat laki laki itu aku teringat akan orang yang sering hadir dimimpiku. Benarkah itu kan cuma mimpi, apa yang aku lakukan selama ini?. AKu mencoba berhenti melakukan hal ini namun aku tidak bisa, kegiatan ini sudah menjadi jadwal harianku. Aku melihat ke bawah di sana ada seseorang yang tampaknya akan menuju ke tempatku. Oh tidak ini buruk aku harus segera pergi dari sini.
Saat aku turun ke bawah aku melihat ada seorang pemuda dan bersama seorang anak kecil. Sudah cukup, sampai disini saja tempatmu berlari Nona gasai kata pemuda dan anak kecil itu. Ternyata mereka adalah orang yang aku kenal, Akise Aru seorang yang bercinta-cinta menjadi dektektif terkenal dan asisten kecilnya Houjou Reisuke. Akise berlari dan ia mendapatkan permintaan dari Pelanggan katanya "tolong aku, kelihatannya pacarku sedang dikutit oleh seseorang" nama pelanggan mereka adalah Wakaba. "bersiaplah Nona Gasai aku akan menangkapmu" kata Akise. Aku mencoba menjelaskan kepada akise jika aku bukan seorang penguntit dan aku tidak merencanakan apa-apa terhadap laki-laki itu. Perempuan itu sepertinya menyadari kalau aku mengutitnya pikirku. Namun Akise tidak mau mendengar dan ia menyurh reisuke untuk mengeluarkan jaring. Jaring itu hampir mengenai tubuhku namun aku berhasil menghindar. Aku mungkin akan mengingat sesuatu jika mengutit laki-laki itu. Firasatku mengataku begitu dan aku melompat keluar gedung. Aku berjalan ke gedung sebelah dan naik ke atasnya. Aku melihat ke belakang dan tidak menemukan mereka. Mereka tidak akan pergi sejauh ini kan? pikirku namun dugaanku salah mereka sudah sampai disini juga. Aku berteriak dan menanyai mereka "Apa mau kalian"?. Aku akhirnya berhasil menghindar dari kejaran mereka. Aku memutuskan untuk pulang hari ini dan aku akan mencari lokasi baru untuk mengutit.
Aku berjalan menelusuri sebuah gedung kosong dan naik ke tingkat 2 di sana ada sebuah teropong dan aku memakai teropong itu untuk mengutit seseorang. Orang itu merupakan siswa di sekolahku setiap pulang ia selalu berbarengan dengan seorang perempuan. Aku tidak mengingat apapun jadi kuputuskan untuk pulang ke rumah. Keesokan harinya sepulang sekolah aku diajak oleh temanku untuk mampir di toko okonamiyaki untuk membeli sesuatu namun aku menolaknya dan menjawab kalau ada urusan yang lebih penting untuk aku lakukan. Teman sekelasku amat heran terhadap sikapku kenapa Gasai Yuno siswa paling pintar dan ppuler di sekolah tidak mau diajak nongkrong bersama dan mereka juga heran aku tidak juga punya pacar. Namun aku mengabaikan omongan mereka. Entah kenapa hatiku berbunga-bunga setiap pergi ke gedung itu dan aku tidak sabar untuk mengutitnya lagi. Jangan salah paham aku tidak suka dengan orang yang aku "stalker". Saat melihatnya aku merasa pernah melihat wajahnya sebelumnya. Kejadian itu 2 tahun yang lalu saat itu terjadi ledakan di sekolahku. Aku tidak mengingatnya begitu jelas namun saat kejadian aku bersama orangtuaku di sekolah saat itu aku diselamatkan oleh seorang laki-laki, aku tidak ingat wajahnya. Karena peristiwa itu hubunganku dengan orangtuaku menjadi lebih baik. Setiap malam aku bermimpi pemuda itu ia selalu ada di samping baik saat senang maupun susah. Aku tahu ini aneh namun aku menduga aku punya kehidupan di waktu yang lain.
Aku rasa aku melupakan sesuatu yang penting dan saat aku melihat laki laki itu aku teringat akan orang yang sering hadir dimimpiku. Benarkah itu kan cuma mimpi, apa yang aku lakukan selama ini?. AKu mencoba berhenti melakukan hal ini namun aku tidak bisa, kegiatan ini sudah menjadi jadwal harianku. Aku melihat ke bawah di sana ada seseorang yang tampaknya akan menuju ke tempatku. Oh tidak ini buruk aku harus segera pergi dari sini.
Saat aku turun ke bawah aku melihat ada seorang pemuda dan bersama seorang anak kecil. Sudah cukup, sampai disini saja tempatmu berlari Nona gasai kata pemuda dan anak kecil itu. Ternyata mereka adalah orang yang aku kenal, Akise Aru seorang yang bercinta-cinta menjadi dektektif terkenal dan asisten kecilnya Houjou Reisuke. Akise berlari dan ia mendapatkan permintaan dari Pelanggan katanya "tolong aku, kelihatannya pacarku sedang dikutit oleh seseorang" nama pelanggan mereka adalah Wakaba. "bersiaplah Nona Gasai aku akan menangkapmu" kata Akise. Aku mencoba menjelaskan kepada akise jika aku bukan seorang penguntit dan aku tidak merencanakan apa-apa terhadap laki-laki itu. Perempuan itu sepertinya menyadari kalau aku mengutitnya pikirku. Namun Akise tidak mau mendengar dan ia menyurh reisuke untuk mengeluarkan jaring. Jaring itu hampir mengenai tubuhku namun aku berhasil menghindar. Aku mungkin akan mengingat sesuatu jika mengutit laki-laki itu. Firasatku mengataku begitu dan aku melompat keluar gedung. Aku berjalan ke gedung sebelah dan naik ke atasnya. Aku melihat ke belakang dan tidak menemukan mereka. Mereka tidak akan pergi sejauh ini kan? pikirku namun dugaanku salah mereka sudah sampai disini juga. Aku berteriak dan menanyai mereka "Apa mau kalian"?. Aku akhirnya berhasil menghindar dari kejaran mereka. Aku memutuskan untuk pulang hari ini dan aku akan mencari lokasi baru untuk mengutit.
Komentar
Posting Komentar