RAFIDAH BINTI SA'AD

Rafidah adalah dokter wanita di masa Rasulullah saw.  Berikut kisahnya

"Ah" Suara mengaduh terdengar lirih. Bergantian dengan nama Allah yang terus diucapkan. Para sahabat di tenda darurat milik Rafidah. Rafidah mendekati sahabat yang mengaduh. "sabarlah, saudaraku. Allah akan mengangkat sakitmu atau menggantinya dengan balasan yang lebih baik."
Dengan cekatan dia membalut luka, memberi minum, dan memeriksa kondisi para tentara. Beberapa muslimah membantunya di dalam tenda. Mereka bertugas sebagai tenaga medis dan pengangkut air minum bagi pasukan muslim. "Rafidah, ada beberapa orang yang memerlukan bantuanmu di luar tenda," seorang muslimah memanggilnya. Rafidah berlari membawa kantung berisi alat pengobatannya.
"Alhamdulillah, kita memiliki seorang muslimah seperti Rafidah,"  ujar seorang muslimah. "iya, Bahkan Rasulullah saw pun memuji kepandaian Rafidah mengobati. Dia tak segan menggunakan hartanta untuk mendirikan tenda pengobatan gratis," sahut yang lain. Tenda pengobatan Rafidah memang terkenal di seluruh Madinah. Dia mendirikan tenda darurat sejak perang badar. lalu mendirikannya di samping masjid Nabawi setelah selesai perang. Juga dalam setiap peperangan pasukan muslimin. 
Karena itu, dia selalu diangkat menjadi pimpinan barisan muslimah yang bertugas mengobati pasukan. Selain pandai mengobati, Rafidah juga pandai membaca dan menulis. Padahal sebagian wanita saat itu tidak bisa membaca dan menulis. Dia tekun belajar dan banyak bertanya. Rafidah binti Sa'ad adalah satu satunya dokter wanita masa itu. Selain mengobati, Rafidah juga tak segan membagikan ilmunya kepada muslimah lain. "Allah memberkahimu, Rafidah," doa para sahabat. Rafidah tersenyum mengangguk. "Allah juga memberkahi kalian," balasnya. "Semoga Allah menambah ilmunya dan kemurahan hatimu." Ya dengan ilmu dan kemurahan hati, Rafidah berusaha meraih balasan di sisi Allah SWT.

Disadur dari buku 45 Bidadari surga karya Nurul Asmayani    

Komentar

Postingan Populer