FUTURE DIARY CHAPTER 23


ini pasti bercandakan?, hinata tak mungkin ada disana ujar Mao

"kenapa kita harus terjebak dengan situasi seperti ini? batin Kousaka
Yuki ayo kita pergi ucap Yuno
Mereka berempat masih mematung di sekitar situ. Belum berani bertindak apa apa. Anjing di hutan itu berjalan menghampiri mereka?
"Butuh bantuan" kata sebuah suara di belakang mereka
Mereka melihat ke belakang sejenak. Ada seorang anak berambut putih berkemeja abu abu. 
"Akise sejak kapan kamu berada disini? tanya Mao
"Aku tiba lebih dahulu dari kalian, ayo kita lupakan reuni kita dulu untuk sekarang, Jika kalian tidak menerima bantuanku, maka kalian dalam bahaya kecuali kalian bisa lari lebih cepat daripada anjing yang kelaparan itu. pertanyaannya adalah  bagaimana caranya kita keluar dari sini. Akise menghampiri Yukiteru "jangan takut jagoan, aku dapat dipercaya namaku Akise aru, aku ingin menjadi temanmu. "butuh pegangan, Akise Aru menjulurkan tangannya ke Yukiteru yang telah terduduk di tanah." bisakah dia dipercaya?" ucap Yukiteru dalam hati, Yukiteru menerima uluran tangan Akise."Kamu tidak akan menyesal berteman denganku Yuki, aku yakin kamu pasti banyak pertanyaan tapi disana ada hal yang lebih harus kita khawatirkan. Sekumpulan anjing mendekat ke arah mereka. "tidak ada waktu lagi, kita harus segera pergi dari sini " ujar akise, Ia menarik tangan Yukiteru dan berlari. "hei dia bukan pasangan dansamu" bentak Yuno. "bukan waktunya cemburu nona" balas akise. "aku tidak mengerti, aku hanya ingin melihat lokasi kriminal."aaa" teriakan Yukiteru menggema diikuti oleh lolongan anjing.
Sementara di sebuah Toko hwan yaitu di Tsukushima kennel tampak seorang pria paruh baya menentteng sebuah botol dan ia masuk ke rumah. " binatang kesayangaku tampaknya melakukan tugasnya dengan cukup baik dan aku rasa harus memberikan mereka hadiah, apakah kau setuju marry?. Marry adalah seekor anjing putih miliknya . Pria paruh baya itu masuk ke dapur ia masak stick daging dan merebus soup. "makanan ini akan cocok sekali buat mereka dan tidak lupa aku hidangkan sebotol jus yang melengkapi hidangan ini, akhirnya aku bisa memposting artikel blog pertamaku di internet. Pria paruh baya itu masuk ke suatu ruangan. Ia sajikan makanan dan minuman tersebut di sebuah piring. Di meja sudah ada beberapa ekor anjing yang duduk. Pria itu merentangkan tangannya seolah olah menjadi pramusaji restoran. "tuan-tuan dan nyonya nikmatilah makanan dan minuman istimewa malah ini. Sekelompok anjing melahap daging tersebut dengan sekali tebas. sementara pria itu pergi ke ruang pribadinya. Ia buka sebuah cupmie yang telah tersedia di mejanya. "ah sebuah cup mie yang enak sekali, bagus sekali semuanya berjalan sesuai dengan rencana dan semoga kau bisa melindungi diaryku. 

Di sebuah tempat Yukiteru dan teman temannya berhasil masuk ke sebuah gedung kosong. mereka berlima kelelahan setelah berlarian. "kamu tidak apa-apa Yuki? Tanya Akise. Yukiteru terengah rengah "hinata", Yukiteru merasa agak bersalah karena meninggalkan hinata sendirian. "oh sayangku", kata Yuno khawatir. Sekumpulan anjing itu terjebak diluar mereka tertahan oleh kaca gedung. "hei apa kalian punya rencana tanya kosuaka. Apa kita bisa selamat sekarang?, setidaknya untuk sekarang aman ucap Mao. Akise menghampiri Yukiteru yang tengah tertunduk. Bisakah kita memperkenalkan diri sekarang Namaku Akise Aru dan cita-citaku ingin menjadi dektektif terkenal. oh, aku aku, Ucap yukiteru terbata bata. Kamu pasti Yukiteru Amano, aku sudah mengamati dirimu sejak lama, ayo seorang pria harus tegar saat menghadapi masalah sulit. Aku punya informasi kalau ada seorang pembunuh berantai disekolahmu dan juga ada seorang teroris yang menghancurkan sekolahmu. Aku yakin kamu pasti ada kaitannya dengan semua ini, jangan khawatir aku paham kalau semua orang akan takut kalau rahasia mereka dibongkar. "dia pasti tahu aku punya diary" batin Yukiteru dalam hati. "bung jangan salah paham aku tidak ingin menjadi penggosip, aku tidak berpikir kalau kamu adalah orang yang merencanakan semua itu dan aku pikir, Akise menunjuk ke arah jendela. Yukiteru terjatuh karena kaget melihat anjing itu masih ada. "aku tahu pembunuh berantai itu akan menargetkan seseoarang, percaya atau tidak, tujuanku mengamatimu adalah untuk menghindarimu dari kejadian seperti itu lagi ucap Akise sambil menyodorkan topi Yukiteru. "Terima kasih" ucap Yukiteru gemetaran, ia ambil topi itu untuk memakainya. "hei kita bisa nongkrong bersama nanti" bujuk Akise. "Oh tidak mungkin ini buruk, pria ini bisa saja seseorang yang berusaha membunuhku." Yuno menatap Akise dengan pandangan tajam. "apa kamu mau menyelamatkan dia tapi kita harus mengatasi para sekumpulan anjing itu, siapa saja yang mengendalikan aning itu pastilah pelakunya, itu berarti pelakunya bisa saja bersembunyi dari sini atau memang sudah ada disini, dia hanya menunggu waktu yang tepat saja, mungkin saja pelakunya adalah wanita berambut poni ini,Ia menunjuk ke arah Mao  atau mungkin si brengsek ini, ia menunjuk Kousaka. "hei jangan menuduhku sembarangan Bantah Kousaka, Atau dia adalah si pria ini yang muncul tiba tiba Ucap Yuno sambil tersenyum. "sudah cukup Yuno."mereka mulai masuk" teriak Kousaka. Seekor anjing berusaha menerobos pintu dengan kepalanya. "Aahhh"mao berteriak tangannya memegang kepalanya. "ini buruk sekali, bagaimana caranya kita selamat dari sini? ucap Kousaka ketakutan. Aku tidak suka ini, mereka sudah mulai menyerang, Akise memperhatikan sekitar. Jika anjing itu berhasil memecahkan jendela maka habislah kita batin Mao. 
Yukiteru mengeluarkan ponsel dari sakunya. Aku harus mencari sesuatu di catatan harian ini, aku harus memberi tahu semuanya pintu mana saja yang harus ditutup?.  Kamu tahu, jika kita busa menggunakan mereka sebagai umpan dan kita lihat seberapa besar kesempatan kita untuk kabur, lagian salah seorang dari mereka mencoba membunuhmu, saran Yuno. "jangan mulai lagi Yuno" Cegah Yukiteru. Kousaka sudah tidak tahan lagi, ia tahan jendela dengan kedua tangannya, "peduli amat dengan masalah ini dan masa bodoh dengan kalian berdua. "ini buruk mereka bisa saja mati" Yukiteru melihat catatan di ponselnya. "aku harus menggunakan diary ini untuk mencegah anjing itu masuk tetapi aku akan membuat rahasiaku terbongkar, sebenarnya aku tidak ingin melakukan apa-apa sekalipun itu harus menyelamatkan kita.Yukiteru berpikir sejenak "aku tidak akan membiarkan teman-temanku mati". Mao, Akise dan Kousaka masih menahan jendela secara acak. "Kousaka tahan pintu disebelahnya Perintah Yukiteru. "jangan sayangku" cegah Yuno. "apa kau memerintahku, kau bukan anak buahku ucap Kousaka marah. Yukiteru mencoba menahan kaca namun ia terjatuh, seseorang coba tahan jendela disebalah sana, baiklah aku akan menahannya, Akise bergegas ke arah yang diperintahkan Yukiteru, Mao cepat tahan jendela yang kutinggalkan. "hei aneh, dimana aku harus menahan jendela, cepat kita tidak bisa selamanya disini. Yukiteru mengarahkan temannya hanya Yuno saja tidak melakukan apa apa. Tak terasa hari sudah malam, para sekumpulan anjing itu tampaknya sudah mulai menyerah, mereka meninggalkan tempat itu. "akhirnya kita bisa selamat teriak Kousaka. Kousaka menyenderkan bahunya ke bahu Yukiteru. "hei bro, bagaimana cara kau melakukan semua itu seperti sihir saja dan beritahu aku apa rahasinya dan angkat aku bisa menjadi manajermu, hei ada apa dengan ponselmu itu dan kenapa itu terketik sendiri. "Ponsel ini memberitahuku dimana saja lokasi anjng itu berada kata Yukiteru polos. Seperti diary saja ya. Yuno menatap Kousaka dengan wajah mencekam.  "aku pernah mendengar itu beberapa tahun lalu, tapi baru kali ini aku melihat sendiri seperti apa "Future Diary" yang bisa menulis masa depan itu. Mao berjalan ke arah Yukiteru dengan wajah tersenyum. Ponsel Yuno berbunyi, ia terkejut. "kamu mudah dikelabui sekali amano, kamu tidak keberatankan aku pinjam ponselmu untuk sementara? Mao menahan Yukiteru dengan pisau di lehernya. "hei apa yang kamu lakukan?" tanya Yukiteru panik. "kau tidak bisa mengambil itu". "sialan kau" hujat Yuno. "diamlah, setidaknya kalian terkejut sebelumian membuat pergerakan, aku akan memberi kejutan, aku tidak menyangka kamu akan memperlihatkan dirimu secepat ini, maaf amano kata Hinata. "bagaimana dia bisa hidup"Yukiteru bertanya tanya. "jangan bergerak, aku punyaa ponsel ini " perintah Hinata saat ia melihat Yuno ingin bergerak."dia adalah pengguna" Yuno mencurigai Hinata."jangan salah paham Nona, aku tidak mengincar pacarmu, bukan "future diary" milikmu yang kuincar tapi "Future Diary" sang "dektektif' Hinata menunjuk ke arah Akise.


Komentar

Postingan Populer