FUTURE DIARY CHAPTER 22

Semua peserta Survival Game telah berkumpul di Istana Deus untuk mendengarkan arahan darinnya.
Masing masing peserta masih ditutupi oleh sebuah timbar gelap. "Di sini kita berdiri, ada delapan peserta survival game yang tersisa, yang berhasil bertahan hidup paling akhir akan mewarisi kerajaanku. Game ini baru saja seperempat jalan. Seorang peserta di tirai mengangkat tangan. Ia adalah kesepuluh, "Tuan aku ingin membuat permintaan khusus, aku ingin memindahkan diary ke orang lain tapi hanya sementara dan tentu saja ada alasan yang bagus dibalik semua ini. Deus hanya mengumam "hmmhm'.
hari sudah pagi, Yukiteru kembali ke sekolah.dua minggu setelah kejadian reisuke. Yuno tidak sengaja memukul ibu dengan palu saat mengejar perampok dan Reisuke menghilang setelah kejadian itu. "baiklah kami berbohong sedikit dalam peristiwa itu, tapi kami tidak bicara bohong saat Pak Kurusu datang mengunjungi mama, Syukurlah semua kejadian ini ditangani oleh Pak Kurusu jadi kami tidak akan mendapatkan masalah yang besar. 
Yukiteru berjalan pelan, ia menoleh ke kanan dan ke kiri. Yukiteru ingin tahu apakah ada yang membututinya. Saat ia bersender dipinggir bahu jalan. Seorang perempuan mengedap ngedap dibelakangnya.  "Hei cintaku" kata suara itu. Wajah Yukiteru berkeringat, ia sudah bisa menebak kalau itu Yuno. "aku sangat suka penampilanmu hari ini lanjut Yuno. Yukiteru menoleh air matanya keluar dan wajahnya bernuasa panik.
Yukiteru berusaha menenangkan dirinya, ia hela napas sejenak dan menyapa Yuno. Yuno memintanya untuk pergi ke sekolah bersama. Setelah agak tenang mereka pun mulai berjalan. Yukiteru mengecek ponselnya dan melihat ada beberapa catatan harian hari ini. "hari ini pasti akan menjadi hari paling buruk, aku sangat payah untuk mendapatkan teman. Yuno menenteng sebuah tas dan menanggapi pernyataan Yukiteru. "Aku yakin kamu sudah paham soal ini, tapi  yang menarik adalah, kita tidak satu kelas dan sebaiknya kita tetap bersama selepas istirahat sekolah dan sebaiknya ponsel kita disimpan saja di tas dan tidak terlalu sering dibuka. Bisa bahaya kalau ada yang tahu identitas kita. Sebaiknya ponselmu sama aku saja.Aku akan memberikannya nanti sepulang sekolah saat kita menyebrangi jalan, eh maksudku itu sama persis dengan kejadian saat kamu mengalahkan si ketiga.  "kesimpulanmu benar, aku hanya ingin pergi dengan aman. Yukiteru menghentikan pembicaraan, ia melihat ada seorang laki laki yang berdiri di depannya. Lelaki itu ada diserebang jalan, ia mengenakan kemeja dan celana putih dan memakai sebuah dasi berwarna hijau. Lelaki itu tersenyum kepadanya. Warna bola matanya berwarna pink. Yuno terus berjalan "Siapa yang butuh teman baru kalau kamu masih punya aku, kita memang di kelas berbeda dan itu tidak masalah. Yuno melihat ke arah kanan, ia melihat Yukiteru mematung. "ada apa Yuki, apa kau takut?. Perkataan Yuno tadi menyadarkan Yukiteru. "ada seseorang di depan", yukiteru menunjuk ke seberang. Namun orang itu sudah tidak ada. "tidak ada apa-apa, lupakan saja ucap Yukiteru. "berjanjilah padaku kita akan pulang bersama, aku akan menunggumu di halaman belakang sekolah ok cakap Yuno sambil tersenyum dengan muka merona merah.
Yukiteru telah sampai ke kelas, ia berjalan mengedap-ngedap berharap tidak menemukan hal yang aneh. Ia ingin duduk di belakang saja karena ruangan kelas sudah penuh dengan cepat. Anak di depan Yukiteru tampaknya sedang menahan tawa, ia berbaju kuning dan hitam. anak itu menghadapkan dirinya ke belakang."kenapa kau ketakutan begitu, apa kau pikir dengan berjalan seperti tadi, tidak akan ada yang mengenalimu?.kata anak itu sambil tertawa. Yukiteru mengenali anak itu, ia adalah kousaka, anak yang pernah sekelas dengannya dulu. "ngapain dia disini" ucap Yukiteru dalam hati. "Lama tidak berjumpa Yukiteru, bagaimana kabarmu?. " Tolong beritahu aku kalau ini adalah kelas yang salah, si kadal ini hampir membuatku terbunuh bulan lalu, apalagi si kesembilan hampir saja meledakkanku saat dia menahanku dengan tangan kotornya Ucap Yukiteru dalam hati, sorot matanya bergerak dan wajahnya menunjukkan nuasa kemarahan. ia tidak bisa melupakan kejadian yang lalu. "bung, terlalu cepat untukmu terlalu santai di kelas baru, maksudku kau membuat hampir semua orang di kelas terbunuh karena bom di sekolah dulu ucap Kousaka santai. "apa yang dia pikirkan, mengucapkan kejadian itu di kelas ini" kata Yukiteru, ia agak takut. Kau akan merasa lebih baik jika berita ini akan terus kuucapakan setiap hari,percayalah hahaha. Sebuah buku melayang ke kepala kousaka, Yukiteru dengan reflek ikut terjatuh. "diamlah" kata anak perempuan berbaju pink yang memukul kepala Kousaka. "Hei apa yang kau lakukan, apa kau punya masalah denganku"? Kousaka memegang kepalanya karena masih merasa kesakitan. "sebaiknya kau tidak membully anak baru di kelas ini" ucap perempuan itu. "kamu sangat baik mau menolong anak lemah" kata perempuan yang lain menghampiri Mereka. "diamlah Mao" ucap perempuan itu. Perempuan itu mengulurkan tangannya untuk membantu Yukiteru bangun. Belum sempat Yukiteru berterima kasih sudah ada guru di kelas.
"Baiklah anak anak duduk di bangku kalian masing masing. Pak guru membagikan masing masing siswa selembar kertas. Pak Guru menjelaskan kalau lebih baik mereka tidak pulang sendiri sendiri lebih baik berkelompok karena ada pembunuh berantai diluar sana. Pembunuhan'? tanya Yukiteru pelan. "hei nonton tv makanya pembunuh itu telah banyak menghabisi nyawa orang orang tiga minggu lalu. "itu siketiga" ucap Yukiteru dalam hati. "mereka mengatakan tubuh korban menghilang secara misterius menurut rumor yang beredar mereka dimakan siluman serigala, kata perempuan di sebelah yukiteru. Itu hanya omong kosong balas Yukiteru. Aku rasa polisi menyembunyikan kejadian ini untuk mencegah kepanikan massal, aku penasaran bagaimana penyelidikan Akise mengenai hal itu, ucap Mao."orang itu siapa?" tanya Yukiteru. "coba lihat kursi kosong di sebelahmu, dia sedang bolos dan sepertinya sedang menyelidiki kasus itu, oh ya namaku Hinata apa kau mau menyelidiki kasus itu bersama kami? ."baiklah, namaku Yukiteru. Saat pelajaran telah usai mereka berempat memutuskan untuk pulang bersama. Di pintu gerbang sekolah Yuno sudah menunggu."Yuki siapa mereka?". Yukiteru lupa kalau ia akan pulang bersama Yuno. Namun karena sudah terlanjur berjanji kepada mereka dan Yuno. Ia mengajak Yuno untuk ikut pulang bersama mereka. Mereka tidak pulang ke rumah ternyata melainkan ke taman. Kousaka berjalan paling depan sambil menenteng sebuah akar kayu ia berjalan layaknya seorang jendral, di belakang ada Mao dan Hinata dan paling akhir ada Yukiteru dan Yuno. Yuno bersikap dingin diperjalanan, Yukiteru mengajak Yuno bicara untuk mencegah hal hal gila yang akan dilakukan Yuno. "hei jalan jalan ke taman merupakan ide yang bagus kurasa. Namun Yuno hanya diam saja. Mao dan Hinata berdikusi tentang penyelidikan polisi di taman itu, sekitar 3 minggu lalu ada garis polisi di taman dan ada TKP tempat korban ditemukan. Hinata berjalan ke arah depan, ia melihat masih ada garis yang tergambar dan darah yang telah mengalir di tempat itu. "hei kalian lihat ini, aku tidak percaya kita beruntung hari ini. Kousaka dan Mao ikut melihat itu. Sementara Yukiteru hanya berjalan pelan dan ia berhenti sejenak. "aku tidak yakin soal ini, Yuno seperti hendak meledakan sesuatu."hei Amano, lihat ini" ujar Hinata. Lamunan Yukiteru berhenti dan ia bergegas ke sana. Sementara Yuno masih diam saja. Mereka kemudian bermain di taman. Naik ayunan, menyebarangi sungai dan memberi beberapa minuman soda. Hinata membuka kaleng soda dan meminumnya, rasanya tidak enak ia muntahkan kembali soda itu. Mao memfoto Hinata. Yukiteru dan Kousaka tertawa. mereka juga ikut minum dan muntah juga. Hinata yang selesai mengelap mulutnya melihat ke arah Yuno. Yuno ada di sebuah Pohon."Hei Yuno jangan diam saja sini gabung. Yuno diam saja bujuk Hinata sambil melambaikan tangan." Kamu juga harus coba minuman ini bujuk Mao. Yuno diam dan menuliskan sesuatu dengan kakinya. " Aku lebih suka disini". Kata yang ditulis Yuno adalah Mati dalam kanji jepang. Mereka sudah sampai di puncak bukit. Di sana mereka bisa melihat pemandangan kota. "aku tidak yakin apa  yang kita cari, tapi kurasa ini lebih bagus, hei apa yang akan kau lakukan Yukiteru. "hei Hinata kenapa kamu mau membantuku saat dibully kusaka?". Karena kau mirip dengan orang yang kukenal kata hinata tersenyum."kamu yakin"ucap yukiteru tersenyum. "kita harus periksa tempat ini, ayo tangkap aku jika kalian bisa. Yuno dan Hinata muncul di depan Yukiteru "hati hati Hinata, dia sangat terkenal di kelas, aku sangat senang berjalan dengannya ucap Mao. Apa dia punya pacar tanya Yukiteru."dia punya atau mungkin juga tidak. Kousaka muncul dari atas tangga. ia kelelahan dan memegang kedua lututnya. Yuno menghampiri Yukireru. Ia arahkan tangannya ke telinga Yukiteru, ayo kita pulang."tunggu dulu aku masih ingin disini" bantah Yukiteru. Ia menolak diajak pulan."Dasar".  Hinata telah sampai di seberang hutan. "lambat bener mereka jalan, aku jadi sendirian disini. Ada suara hewan buas yang menarik perhatian Hinata. Hinata mencoba menelusuri suara itu. Saat tiba di dalam Hutan ia melihat sekumpulan hewan yang bersembunyi di balik semak. Mata mereka berwarna merah dan hendak menerkam Hinata. Hinata hanya bisa pasrah. 
Tak terasa sudah sore. mereka tidak menemukan Keberadaan Hinata. Ponsel Yukiteru berbunyi. "sial apa yang terjadi?" tanya Yukiteru. "catatan itu menuliskan dengan sendirinya artinya ada pemilik catatan harian lain disini ucap Yuno. 'apa yang harus kita lakukan sekarang?, ini kabar buruk Hinata bisa saja terbunuh, aku harus periksa catatan ini. Yukiteru membuka ponsel, aku harap aku tidak telambat dan ini darurat."Yuki jangan kita harus segera pergi darisini sebelum orang itu menemukanku kita, mereka bisa mengurusi diri mereka sendiri dan itu bukan kewajibanmu melindungi mereka."diamlah, Hinata adalah orang pertama yang mengajariku keberanian dan tidak selalu kabur. Mendengar itu Yuno agak terkejut. Yukiteru mengucapkan hal itu dengan wajah gelisah belum selesai kegelisahan ia melihat di ponsel di situ tertulis "hinata ditemukan di hutan". Yukiteru berlari.mereka berempat berlari."hei ada apa kenapa kita harus berlari?tanya Mao."apapun itu aku harap ini bukan sesuatu yang buruk" harap Kousaka. Yukiteru tidak menjawab ia berhenti, melihat ke depan disana ada Hinata yang telah terbaring, ada banyak Anjing liar di tempat itu. Yukiteru sadar kalau mereka dalam berada dalam masalah besar sekarang.

Komentar

Postingan Populer