ROTI SERIBU DINAR
Pada masa al-Mustanshir, khalifah dinasti Fatimiyyah Mesir, terjadi lonjakan harga barang-barang kebutuhan yang sangat mencekik selama tujuh tahun. Semua itu dipicu oleh lemahnya pengawasan pemerintah kesultanan, kondisi sosial politik yang tidak stabil, perebutan kekuasaaan diantara para pangeran, tersebarnya fitnah antara sesama bangsa Arab dan surutnya air sungai Nil.
Kelaparan merajaela karena persediaan gandum yang menipis, harga 24 gantang gandum bisa dijual dengan harga delapan puluh dinar. Anjing dan kucing liar terpaksa disembeli dan dijadikan makanan. Satu ekor Anjing dijual seharga lima dinar. keadaan semakin bertambah parah sehingga manusia tega memakan satu sama lain. Bahkan ada sebagian orang yang mengintai dari dalam rumah. Bila ada orang yang lewat mereka akan menjerat dengan tali dan menculiknya secepat kilat. Kemudian mereka mengiris-iris dagingnya dan memakannya. Pada suatu hari, ketika seorang menteri sedang mengendarai Bagal (peranakan kuda dan keledai) dalam perjalanan menuju rumah Khalifah, orang-orang merampas bagal yang dikendarainya dan memakannya.
Lebih mengenaskan lagi, nasib menimpa seorang wanita pemilik rumah penginapan. Ia mengambil seuntai kalung seharga seribu dinar, kemudian ia tawarkan kepada sekelompok orang untuk ditukar dengan tepung gandum. Hingga akhirnya ada sebagian orang yang merasa kasihan dan menukarnya dengan satu kantong tepung gandum. Setelah menerima gandum, wanita itu memberikan sebagian gandumnya kepada para pengawalnya. Setelah sampai di samping rumah, ia meminta gandum itu dari para pengawal dan kemudian berjalan beberapa langkah. Melihat wanita itu berjalan sendirian, orang mulai mengerumuninya dan berebutan untuk meraih gandum dari tangan wanita itu. Ia berusaha mempertahankan gandumnya, tapi naas, ia hanya bisa mempertahankan segenggam gandum. Kemudian ia adoni gandum itu, mencetaknya menjadi roti lalu mengovennya. Setelah roti masak, ia membawanya ke salah satu pintu istana. Kemudian ia mencari tempat agak tinggi dan mengacungkan roti itu tinggi-tinggi agar setiap orang bisa melihatnya. Lalu berteriak dengan sekuat-kuatnya. "Wahai penduduk Kairo! berdoalah kepada raja kits sl-Mustanshir- karena Allah telah membahagiakan rakyatnyta selama pemerintahnnya sehingga satu potong roti ini harus dibeli dengan seribu dinar.
Komentar
Posting Komentar