FUTURE DIARY CHAPTER 18
Reisuke menyusun rencana, ia akan membuat Yuno tersetrum saat berada di kamar mandi. Ia mengaduk beberapa bubuk baterai, "seseorang dapat tersengat listrik apabila menerima tegangan di atas 100 volt, aku akan membuatnya tersentrum, gelembung-gelembung hancur dan buatlah dia menderita. Yukiteru merapikan rambutnya dengan menggunakan alat pengering rambut di ruang tamu. Ponsel Yukiteru berbunyi, " engapa masa depan terus berubah padahal aku tidak melakukan apa-apa, Tunggu dulu ini jangan-jangan ada pemilik catatan harian lain di rumah ini, Oh tidak disini tertulis Yuno akan tersentrum, aku harus segera menolongnya. Yuno memasuki kamar mandi, namun listrik di rumah Yukiteru mati, dari arah belakang Yukiteru berteriak "yuno jangan ke kamar mandi". Yuno menurut saja dan mengikuti Yukiteru. Reisuke kecewa dan ia keluar dari kamar mandi untuk menyiapkan rencana selanjutnya.
Sementara itu di kediaman Uryu minene, ia tengah memberi makan tupai dengan dua butir kuaci. Ponsel uryu berbunyi, "aku harap dia tidak menyuruhku keluar dan kenapa aku harus memberikannya informasi, apakah ini semua tentang si kelima. Uryu ingat sesuatu jika di pertemuan di tempat zeus ada seorang anak kecil. "bisa kau bayangkan teroris yang berbahaya itu seorang anak kecil" aku tidak sabar menanti pertarungan itu, seekor tupai naik ke punggung uryu dan dengan langkah ringan uryu mengusir tupai itu. Yukiteru mencari sesuatu di laci, namun ia tidak menemukan apapun. "jika anak kecil itu adalah pengguna catatan harian, pasti catatan harian itu disembunyikan disekitar sini dan bagaimana cara aku mendapatkannya sementara dia dekat dengan ibukku, Yukiteru memperhatikan ke arah kamar ibunya, reisuke tertidur dengan rea. "aku pikir ada solusi cepat untuk masalah ini" Yuno membawa sebuah pisau. "Yuno jangan bunuh dia, dia masih kecil". "kalau dia membunuhmu, lebih baik kita bunuh dia sekarang daripada dia membunuhmu nanti" kata Yuno. "aku tidak ingin ada pembunuhan di rumahku, kita bisa mencari catatan harian miliknya bujuk Yukiteru. Tapi bagaimana jika ia membunuh kita sebelum kita mendapatkan catatan itu, kita bisa mati. "berharaplah masalah itu tidak terjadi" Yukiteru membujuk Yuno sekali lagi. "itu bisa saja terjadi" kata reisuke. ia baru saja bangun dan bergegas mengambil tasnya. Dengan mata melotot ia berjalan dan memperingatkan mereka "si kedua dan si pertama aku lebih pintar dari kalian berdua, berhati-hatilah dan aku harus pergi ke kamar kecil.
Yukiteru mengajak Yuno ke dapur, di sana ia meminta Yuno untuk ikut mencari catatan harian itu. Yukiteru membuka lemari, namun ia tidak menemukan apapun, kemudian ia coba membuka toples dan tentu saja tidak ada apa-apa. Yuno mengacuhkan pisau, Yukiteru menangkis Pisau itu dengan tutup toples. "sudah kubilang kita pakai caraku" sebut Yuno, jangan turunkan pisau itu lagipula mamaku akan melihatmu. di ruang keluarga Reisuke bermain playstation dengan rhea. "apa sih yang mereka lakukan di kamar mandi" tanya rea. "sepertinya tidak ada apa-apa tante" ucap Reisuke. "aku harus mengatur rencana itu sesaaat lagi, tak perlu terburu-buru. Reisuke mengalahkan rea dengan menggunakan jurus special. \
Yukiteru dan Yuno sudah di halaman belakang, mereka menggali tanah, namun juga tidak menemukan apapun. Yukiteru begitu putus asa. Yuno menatap ke arah jendela, di sana ada reisuke tengah tersenyum. "aku pikir ini ide yang buruk karena ia tidak pernah meninggalkan rumah kecuali jika mama membawanya keluar rumah, Yuno kamu pikir apa cukup berisiko untuk menyembunyikan, belum selesai Yukiteru menyelesaikan kalimatnya Yuno telah pergi dari tempat itu. di dalam rumah tepatnya di dapur Yuno mengacuhkan palu ke arah Reisuke, namun Reisuke berhasil menghindar dengan bersembunyi di kolong meja. "si kedua apa kau sudah gila" reisuke berlari, banyak pot bunga berjatuhan. Suara bisikan itu terdengar oleh Rea. Saat Rea keluar ia melihat Yuno mengacuhkan palu itu ke arahnya, rea pingsan saat terkena palu itu tepat di saat itu Yukiteru datang, Reisuke berlari melewati Yukiteru. "APA YANG KAU LAKUKAN Teriak Yukiteru. Yukiteru membawa Rea ke kamar tidur, ia memberikan perban di kepala rea dan menidurkan di kasur. Yuno menangis " aku ini perempuan bodoh". "inilah akibatnya jika kamu bertindak berdasarkan instingmu" ucap Yukiteru. "maafkan aku Yuki ucap Yuno masih menangis. Yukiteru menepuk punggung Yuno " Tidak apa-apa lagipula kamu tidak sengaja" Yukiteru sepertinya tidak tega melihat Yuno menangis. "kita hanya perlu mencari catatan harian bocah itu, jadi berhentilah menangis, aku bisa melakukan itu tanpa bantuanmu" kata Yukiteru lembut. Mendengar itu Yuno tersenyum dan ia bergegas keluar dari kamar tidur. "aku rasa kami tidak punya waktu lagi" ucap Yukiteru dalam hati. Di dapur Yuno bermeditasi atas meja, ia menarik napas sejenak dan menutup mata, di alam pikirannya ia melihat catatan harian Reisuke ada di sebuah paket yang dikirimkan di tukang pos. Yukiteru masuk ke dapur, ia kaget melihat Yuno terlengkup di meja.
Segera ia bangunkan Yuno, namun Yuno masih bergeming. Beberapa saat kemudian Yuno bangun, "itu sudah sampai" ucap Yuno tak lama berselang bel rumah berbunyi. Yukiteru dan Yuno bergegas ke arah pintu keluar, namun reisuke mendahului mereka. "ada kiriman" kata tukang pos. "hentikan dia Yuki, disitu catatan hariannya, Yukiteru berhasil merebut paket itu dari Reisuke. "hahaha akhirnya kudapatkan catatan ini" kata Yukiteru dengan wajah riang. namun buku harian reisuke mendadak berubah begitu juga Yuno. "Jangan buka itu Yuki", namun terlambat Yukiteru telah membuka paket itu. Di dalamnya tidak ada catatan harian namun muncul sekumpulan asap beracun dari paket."hahaha bagus sekali" ucap reisuke. Yukiteru ambruk seketika, Yuno berlari ke arah Yuki. "oh tuhan, oh tuhan, oh tuhan, bertahanlah cintaku, jangan membuatku takut aku akan segera menolongmu ucap Yuno air matanya keluar , Yuno menggeser Yukiteru.
Asap beracun itu mulai menyebar ke seluruh rumah.'Kemenangan milikku" reisuke menggunakan masker pelindung karena itu ia tidak terkena efek asap itu. "jika kau mau menolongnya, aku punya penangkal racun itu. reisuke mengeluarkan sebuah kotak berisikan obat namun Yuno menarik Yukiteru ke kamar mandi dan menutup kamar mandi sebelum asap itu masuk. Yukiteru tersadar beberapa saat kemudian, ia mual-mual, Yuno menepuk punggung Yukiteru. "jangan terlalu pengecut Pertama ayo keluar, tantang Reisuke, ayo keluar dan bermain tantang reisuke lagi. Yuno meninju pintu kamar mandi, "aku mungkin adalah orang yang membunuh orang tuamu, aku yakin, jika kau mau balas dendam maka balas dendamlah terhadapku, dia tidak ada urusannya dengan semua itu ucap Yuno datar. "oh itu manis sekali, tapi bukan karena itu aku melakukan ini, aku hanya ingin bersenang senang jadi keluar dan bermainlah.
Mata sebelah Yuno tertutup dengan rambutnya, mulutnya bergetar dan ia menahan sesuatu. "ayolah keluar, baiklah aku punya suatu penawaran yang bagus, kalahkan aku dan kau akan mendapatkan penawar dari racun itu. Caranya mudah temukan aku dan bunuh aku sehingga kau bisa memnyelamtkan pacar bodohmu itu." oh tidak mama ada dirumah, kamu harus membawanya lebih dahulu sebelum terlambat, ucap Yukiteru cemas. "aku bukan monster, sebelum paket itu datang aku mengeluarkan tante Rea ke halaman. "ayo tunggu apalagi, segera keluar dan mulai permainan ini, tiga, dua dan satu. Yuno memutuskan keluar dari kamar mandi, saat keluar tangan Yukiteru menarik tangan Yuno, "jangan keluar disana pasti ada perangkap dan aku tidak tahu apakah kamu akan selamat Yuno. "oh manis sekali, kamu mencemaskanku ya, jangan khawatir aku akan mendapatkan penawar itu sebelum kamu tahu sayangku. Yuno tersenyum dan membuka pintu, ia menutup mulutnya dengan sapu tangan. "kamu gila Yuno"
Komentar
Posting Komentar