TUGAS KULIAH DAMPAK REAGEN BAGI KESEHATAN MANUSIA DAN CARA MENGATASINYA
Natrium Hidroksida (NaOH)
Dampak
Menghirup
zat bisa menyebabkan terbakar sensasi, sakit tenggorokan, batuk, sesak napas,
sesak napas. Gejala mungkin tertunda.
Kontak
kulit dapat menyebabkan kemerahan, nyeri, luka bakar pada kulit yang serius,
lecet.
Tertelan
: luka bakar serius pada mulut, tenggorokan dan perut. Kerusakan pada jaringan
dan kematian. Pendarahan, mual, diare, tekanan darah rendah.
Kontak
pada mata : korosif, iritasi dan luka bakar yang dapat berakibat pada kerusakan
penglihatan secara permanen, bahkan pada kebutaan.
Cara mengatasi
Jika
terhirup, pindahkan korban ke udara segar, istirahat dan mempertahankan posisi
setengah tegak. Gunakan buatan respirasi jika perlu. Segera mencari bantuan
medis.
Jika
kontak dengan kulit terjadi, menanggalkan pakaian yang terkontaminasi, bilas
kulit dengan banyak air dingin atau mandi. Mencari perhatian medis.
Jika
kontak mata terjadi, pertama bilas dengan banyak air dingin selama beberapa
menit, kemudian segera mencari perhatian medis.
Jika
tertelan, bilas mulut. Jangan menginduksi muntah. Berikan banyak air untuk
minum. Segera cari bantuan medis.
2. Asam klorida (HCI)
Dampak bagi kesehatan
Dapat menyebabkan luka permanen pada mata. Uap/percikan dapat mengakibatkan
iritasi dan luka bakar yang parah. Kontak cairan langsung dapat mengakibatkan
luka bakar pada kulit maupun mata, menyebabkan rasa sakit dan peka terhadap
cahaya.
Dalam jumlah yang banyak dapat
membahayakn bagi kulit, cairan yang bersifat korosif apabila terkena kontak
dengan kulit akan menyebabkan luka bakar dan koreng (borok).
Efek samping yang berbahaya dapat mengakibatkan kerusakan/gangguan pada
sistem pecernaan, seperti sakit di sekitar perut,muntah-muntah dan kemungkinan
kematian. Selain itu dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan espagus
dan saluran cerna.
Bisa menyebabkan iritasi parah pada saluran pernafasan atas, seperti
batuk-batuk, luka pada tenggorokan,sesak nafas dan kemungkinan menyebabkan
penyakit paru-paru dan gangguan pernapasan
Cara mengatasi :
Bilas mata dengan air yang mengalir kurang lebih 15 menit dan segera
mencari pertolongan medis. Jangan mengedipkan mata atau membiarkannya tertutup.
Apabila mengenai kulit maka bilas daerah yang terkena dengan air yang
banyak selama kurang lebih 15 menit, tanggalkan sepatu atau pakaian yang
terkena oleh bahan atau terkontaminasi
Dan segera cari pertolongan medis
Apabila cairan tertelan. Maka jangan dimuntahkan apabila korban dalam
keadaan yang membebahayakan/kritis berikan 2-4 cangkir penuh susu atau air dan
segera mencari pertolongan medis.
Apabila terhirup. Segera cari udara segar dan berikan bantuan dengan nafas
buatan bila penderita tidak sadar. Jika sesak nafas berikan oksigen dan segera
cari pertolongan medis.
3. Hidrogen Sulfida (H2S)
Dampak bagi kesehatan :
Efek kesehatan yang dapat bervariasi
tergantung pada tingkat dan durasi paparan. Paparan berulang dapat menyebabkan
efek kesehatan yang terjadi pada tingkat yang sebelumnya ditoleransi tanpa efek
apapun.
Pada konsentrasi rendah dapat
mengiritasi mata, hidung, tenggorokan dan sistem pernapasan (misalnya, mata
terbakar atau robek, batuk, sesak napas). Penderita asma mungkin mengalami
kesulitan bernapas. Efek dapat ditunda selama beberapa jam, atau kadang-kadang
beberapa hari, ketika bekerja dalam konsentrasi tingkat rendah. Berulang-kali
atau berkepanjangan eksposur dapat menyebabkan radang mata, sakit kepala,
kelelahan, lekas marah, insomnia, gangguan pencernaan dan penurunan berat
badan.
Konsentrasi moderat bisa menyebabkan
mata lebih parah dan iritasi pernapasan (termasuk batuk, kesulitan bernapas,
akumulasi cairan di paru-paru), sakit kepala, pusing, mual, muntah, mengejutkan
dan rangsangan.
Penanganan :
Jika terjadi korban akibat paparan gas
H2S pada tingkat rendah, yang dapat dilakukan sebagai pertolongan darurat
adalah sebagai berikut :
•Pindahkan korban ke tempat dengan udara segar dan berlawanan dengan arah angin.
•Bila korban pada kondisi berhenti nafas, segera berikan bantuan pernafasan.
•Jaga kondisi tubuh korban tetap hangat.
•Hubungi paramedik.
•Pindahkan korban ke tempat dengan udara segar dan berlawanan dengan arah angin.
•Bila korban pada kondisi berhenti nafas, segera berikan bantuan pernafasan.
•Jaga kondisi tubuh korban tetap hangat.
•Hubungi paramedik.
4. Asam Sulfat (H2SO4)
Dampak kesehatan
1. Rasa perih pada bagian kulit
2. Kulit yang terasa terbakar
3. Kulit yang mengelupas
4. Jika terkena mata dapat menyebabkan
iritasi
5. Menyebabkan gangguan pernapasan
Penanganan :
Penanganan :
1. Apabila terhirup segera cari udara dan segera dan
minta pertolongan medis
2. Apabila mengenai kulit segera guyur bagian tubuh
yang terkena dengan air yang mengalir selama 15 menit. Pakaian yang terkena
asam sulfat juga harus dilepas dan segera diguyur dengan air.
3. Apabila mengenai mata segera guyur mata dengan air
selama 20 menit dan segera mencari pertolongan medis
5. Hidrogen Fluorida (HF)
Dampak bagi kesehatan
Resiko utama terhadap kesehatan : Luka bakar saluran
pernapasan, luka baker pada kulit, luka bakar pada mata, luka bakar membrane
mukosa
Paparan jangka pendek. Terhirup. Luka baker, mual, susah
bernapas, sakit kepala, pusing, kulit warna membiru, kongesti paru. Kontak
dengan kulit. Iritasi ( kemungkinan parah ) Kontak dengan mata. Luka bakar,
mata berair, kebutaan. Tertelan . Luka bakar, mual, muntah, diare, perut nyeri,
susah bernapas, kerusakan ginjal, konvulsi, koma..
. Paparan jangka panjang. Terhirup. Gangguan pencernaan
Kontak dengan kulit. Sama seperti yang dilaporkan pada pemaparan jangka pendek
Kontak dengan mata Sama seperti yang dilaporkan pada pemaparan jangka pendek
Tertelan : Sama seperti yang dilaporkan pada pemaparan jangka pendek
Penanganan :
1.Terhirup. Jika aman memasuki area, jauhkan korban dari
tempat paparan, jika diperlukan gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis
untuk melakukan pernafasan buatan ( pernafasan penyelamatan ). Pertahankan suhu
tubuh agar tetap normal. Segera bawa kerumah sakit atau fasilitas kesehatan
terdekat.
2.Kontak dengan kulit. Segera lepaskan semua pakaian,
perhiasan dan sepatu yang terkontaminasi. Basuh kulit dengan sabun atau
detergen lunak dan air dalam jumlah yang banyak sampai dipastikan tidak ada
lagi bahan kimia yang tersisa di kulit ( minimal 15-20 menit ). Untuk luka
baker, tutup bagian luka dengan hati-hati dengan bahan yang pass serta steril
dan kering. Segera bawa kedokter atau fasilitas kesehatan terdekat.
3.Kontak dengan mata. Segera basuh mata dengan air yang
banyak, sekurangnya satu liter permenit dan sekali-kali buka kelopak mata atas
dan bawah sampai tidak ada lagi bahan kimia yang tersisa. Teruskan mengaliri
mata dengan air garam faal sampai siap untuk dibawa ke rumah sakit. Balut mata
dengan perban steril. Segera bawa kedokter atau fasilitas kesehatan terdekat.
4.Tertelan. Segera hubungi Pusat Informasi Keracunan
atau dapatkan segera pertolongan dari fasilitas kesehatan terdekat. Jangan
sekali memberi cairan apapun kepada pasien yang tidak sadar untuk diminum.
Untuk pasien sadar dapat diberi minum air atau susu. Jika pasien muntah, atur
posisi kepala lebih rendah dari bahu untuk mencegah terjadinya aspirasi. Jika
pasien tidak sadar putar arah kepala kesamping. Segera bawa kerumah sakit atau
fasilitas kesehatan terdekat.
6. Hidrogen Sianida (HCN)
Dampak
terhadap kesehatan :
1. Pada saluran napas (terhirup)
Kebanyakan orang bisa dengan mudah
terpapar amonia dalam dosis tinggi karena berat gas amonia lebih ringan
daripada udara biasa di atmosfer. Ini memungkinkan gas tersebut lebih cepat
menguap dan terhirup ke dalam tubuh.
Menghirup ammonia dalam konsentrasi
rendah dapat mengiritasi jalur napas sehingga menyebabkan batuk-batuk.
Namun dalam konsentrasi tinggi, gas
amonia berisiko menyebabkan luka bakar langsung pada saluran hidung,
tenggorokan, dan saluran pernapasan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan
saluran napas berupa edema bronkiolar dan alveolar, yang mengakibatkan sesak
napas parah hingga gagal pernapasan.
2. Pada kontak kulit dan mata
(sentuhan)
Sementara itu, paparan amonia dosis
rendah dalam bentuk gas atau cair langsung pada mata dan kulit dapat menyebabkan
iritasi (mata merah atau kulit ruam)/
Dalam dosis tinggi, paparan ammonia
cair pada kulit dapat menyebabkan cedera permanen dan luka bakar
serius. Kontak dengan amonia cair juga dapat menyebabkan radang dingin (frostbite)
pada kulit.
Apabila terkena atau terciprat ke
mata, ammonia dosis tinggi dapat menyebabkan gangguan penglihatan hingga
kerusakan penglihatan permanen (kebutaan).
3. Pada sistem pencernaan (tertelan)
Mual, muntah, dan sakit perut adalah
gejala umum setelah menelan amonia. Baik sengaja atau tidak.
Pada kasus yang jarang, sengaja
menelan konsentrat ammonia 5-10% menyebabkan luka bakar parah pada rongga
mulut, tenggorokan, kerongkongan, dan lambung.
4. Keracunan
Melansir dari jurnal Metabolic Brain Disease, profesor Erlend Nagelhus dan tim peneliti
dari Institute for Basic Medical Sciences melaporkan bahwa kadar ammonia
berlebihan dalam tubuh, khususnya di otak, dapat mengganggu kerja metabolisme
tubuh. Hal ini khususnya berdampak buruk terhadap fungsi sel-sel dan saraf
otak.
Menelan ammonia dalam jumlah banyak
menyebabkan keracunan sistemik dengan gejala khas berupa kejang-kejang,
dan bahkan bisa hingga koma.
Penanganan :
1. Apabila terhirup maka segera Pindah ke udara yang segar dan tetap dalam posisi istirahat yang
nyaman untuk bernapas. Beri Oksigen atau pernapasan buatan jika diperlukan. Jangan
menggunakan cara mulut-ke-mulut bila korban menghirup bahan. Lakukan pernapasan
buatan dengan bantuan topeng saku yang dilengkapi katup satu-arah atau alat
bantu pernapasan medis lainnya yang sesuai. Menelpon PUSAT PENANGANAN RACUN
atau dokter/tenaga medis.
2. Apabila mengenai kulit Segera
melepaskan semua baju yang terkontaminasi. Jika radang dingin (frostbite)
terjadi membenamkan area yang kena di dalam air hangat (diantara 100°F (38°C)
dan 110°F (43°C) - tidak lebih dari 112°F (44°C). Tahan terbenam selama 20
hingga 40 minit. Cari pertolongan medis. Basuh kulit dengan air/shower. Segera
panggil Dokter atau pusat kontrol racun. Luka bakar akibat bahan kimia harus
ditangani oleh dokter. Cuci pakaian yang terkontaminasi sebelum dipakai
kembali.
3. Apabila mengenai mata segera
bilas mata dengan banyak air selama sedikitnya 15 menit. Siram secara
menyeluruh dengan air selama minimal 15 menit, Cari pertolongan dokter. Jika
pertolongan dokter tidak segera diperoleh, lakukan tambahan penyiraman selama
15 menit. Jika terjadi radang dingin, segera bilas mata dengan air hangat yang
banyak (jangan melebihi 105 °F/41 °C) selama setidaknya 15 menit. Jika mudah
dilakukan, lepaskan lensa kontak. Cabut lensa kontak, jika ada dan mudah
dilakukan. Teruskan pembilasan.
4. Apabila terjadi keracunan segera panggil Dokter atau pusat kontrol racun. Ketidakmungkin karena
bentuk kemasan. Segera panggil Dokter atau pusat kontrol racun. Basuh mulut.
Jangan merangsang untuk muntah. Jika terjadi muntah, jaga posisi kepala rendah
sehingga isi dari perut tidak masuk ke paru-paru
7. Perak Nitrat (AGNO3)
Pernapasan:
Sangat merusak jaringan dari selaput lendir dan saluran pernapasan bagian atas. Uap yang terhirup dapat menyebabkan batuk, mengi, radang tenggorokan, sesak nafas, sakit kepala mual dan muntah. Debu yang mengendap di paru-paru dapat menyebabkan pneumokoniosis.
Sangat merusak jaringan dari selaput lendir dan saluran pernapasan bagian atas. Uap yang terhirup dapat menyebabkan batuk, mengi, radang tenggorokan, sesak nafas, sakit kepala mual dan muntah. Debu yang mengendap di paru-paru dapat menyebabkan pneumokoniosis.
Tertelan: Korosif.
Menelan dapat menyebabkan luka bakar
parah pada tenggorokan, mulut, dan perut. Dapat menyebabkan sakit tenggorokan,
muntah, diare. Dan beracun. Gejalanya meliputi nyeri dan terbakar di mulut,
menghitamkan kulit dan selaput lendir, tenggorokan, dan perut, air liur, muntah
bahan hitam, diare, kolaps, syok, koma dan kematian.
Kontak Kulit: Korosif.
Gejala kemerahan, nyeri, dan dapat
membakar kulit.
Kontak Mata: Korosif.
Dapat menyebabkan penglihatan kabur,
kemerahan, nyeri, luka bakar jaringan dan kerusakan mata.
Dampak jangka panjang: jika
tertelan secara terus-menerus dapat menyebabkan perubahan warna kebiruan
permanen pada konjungtiva, kulit, dan selaput lendir. inhalasi berulang dapat
menyebabkan penyakit paru-paru. Orang yang memiliki kelainan kulit, masalah
mata atau gangguan fungsi pernafasan mungkin lebih rentan terhadap efek dari
zat
Pertolongan Pertama :
Pernapasan:
Hilangkan dengan udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Mendapatkan perhatian medis segera.
Hilangkan dengan udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Mendapatkan perhatian medis segera.
Tertelan:
Jangan menyedot langsung dengan mulut. Berikan minum yang banyak. Jangan pernah memberikan sesuatu melalui mulut kepada orang yang tidak sadar. Segera beri pertolongan medis.
Jangan menyedot langsung dengan mulut. Berikan minum yang banyak. Jangan pernah memberikan sesuatu melalui mulut kepada orang yang tidak sadar. Segera beri pertolongan medis.
Kontak Kulit:
Segera basuh kulit dengan banyak air
sekurang-kurangnya 15 menit sambil menghilangkan kontaminan pada pakaian dan
sepatu. Segera beri pertolongan medis. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali.
Bersihkan sepatu sebelum digunakan kembali.
Kontak Mata:
Segera basuh mata dengan banyak air
selama minimal 15 menit, sambil dikedip-kedipkan. Segera beri pertolongan
medis.
8. Kalium Hidroksida (KOH)
Bahaya Bagi Kesehatan :
Mata: Menyebabkan luka bakar mata yang
parah. Dapat menyebabkan cedera mata ireversibel. Kontak dapat menyebabkan
ulserasi dari konjungtiva dan kornea. Kerusakan mata
mungkin tertunda.
Kulit: Menyebabkan luka bakar kulit.
Dapat menyebabkan dalam, ulkus menembus kulit.
Penelanan: Berbahaya jika tertelan.
Dapat menyebabkan kegagalan sistem sirkulasi. Dapat menyebabkan perforasi pada
saluran pencernaan. Penyebab pencernaan yang parah
saluran luka bakar dengan nyeri perut,
muntah, dan kematian mungkin.
Inhalasi: Berbahaya jika terhirup.
Iritasi dapat menyebabkan edema paru pneumonitis dan kimia. Menyebabkan iritasi
parah atas
saluran pernafasan dengan batuk, luka
bakar, kesulitan bernapas, dan koma mungkin.
Kronis: kontak dengan kulit dalam
waktu lama atau berulang dapat menyebabkan dermatitis. Kontak mata berulang
atau yang perpanjangan dapat menyebabkan konjungtivitis.
Pertolongan pertama :
Terhirup
Jika sulit bernapas, harus diberikan
oksigen oleh teknisi ahli. Segera menghubungi layanan darurat
Kontak Kulit
Segera basuh daerah yang terkontaminasi
dengan air. Lepaskan pakaian yang terkontaminasi, perhiasan dan
sepatu. Cuci daerah yang terkontaminasi dengan sabun dan air. Bersihkan dan
keringkan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi sebelum digunakan kembali.
Harus mendapatkan perawatan medis dengan segera.
Kontak Mata
Segera basuh mata di kran pencuci mata
selama 15 menit, Secara paksa memegang kelopak mata untuk memastikan irigasi
rata pada seluruh mata dan tutup mata dalam beberapa detik hal ini sangat
penting untuk mencapai efektivitas maksimum.
Tertelan
Jangan pernah memberikan sesuatu
melalui mulut kepada orang yang tidak sadar atau kejang. Jika tertelan, jangan
menyebabkan muntah. Berikan air dalam jumlah besar. Jika
muntah terjadi secara spontan, maka menjaga jalan napas agar tidak tersumbat.
Memberi lebih banyak air ketika berhenti muntah.
9. Asam Nitrat (HNO3)
Bahaya bagi kesehatan :
Terhirup
Cairan atau semprotan bahan dapat menimbulkan kerusakan
jaringan pada membran mukosa saluran napas.Menghirup semprotan bahan dapat mengakibatkan
iritasi saluran napas, yang ditandai dengan batuk, tersedak, dan napas pendek.
Dapat berakibat fatal jika terhirup. Efeknya dapat tertunda.Dapat menyebabkan
iritasi saluran pernafasan dengan rasa terbakar di hidung dan tenggorokan,
batuk, bersin, nafas pendek, dan edema paru .
Kontak dengan Mata
Dapat menimbulkan korosi dan iritasi mata . Cairan atau semprotan bahan dapat
menyebabkan kerusakan pada membran mukosa mata. Dapat menyebabkan luka bakar pada mata dan kontak
langsung dengan cairan bahan dapat menyebabkan hilangannya penglihatan dan
kerusakan permanen pada mata.
Kontak dengan Kulit
Dapat menimbulkan korosi dan iritasi pada kulit. Dapat
menyebabkan iritasi kulit, kulit terbakar. Dapat menyebabkan ulkus/luka kulit
yang dalam dan terpenetrasi
Tertelan
Dapat menimbulkan korosi dan iritasi pada saluran
cerna . Cairan atau semprotan bahan
dapat menimbulkan kerusakan jaringan pada membran mukosa mulut.Dapat menyebabkan luka
bakar dan perforasi pada saluran cerna. Menyebabkan mulut dan faring terbakar.Mual,
muntah, diare, nyeri perut, kerusakan ginjal, dan kematian.
Pertolongan Pertama :
Terhirup
Bila aman
memasuki area, segera pindahkan korban dari area paparan. Bila diperlukan,
gunakan kantong masker berkatup atau peralatan sejenisnya untuk memberikan
pernapasan buatan. Jaga agar pasien tetap hangat dan tenang. Segera bawa ke
rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Kontak dengan kulit.
Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang
terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air yang banyak
sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (sekurangnya selama
15-20 menit). Untuk luka bakar, tutupi area yang terluka dengan kain yang
steril, kering, dan longgar. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas
kesehatan terdekat.
Kontak dengan mata
Segera cuci mata dengan air yang banyak dengan sesekali
membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan
kimia yang tertinggal. Lanjutkan irigasi dengan larutan garam normal sampai
pasien siap untuk dibawa ke rumah sakit. Segera bawa ke rumah sakit atau
fasilitas kesehatan terdekat.
Tertelan
Segera hubungi Sentra Informasi Keracunan setempat atau dokter.
Jangan membuat pasien yang tidak sadar mengalami muntah atau meminum cairan.
Pada pasien yang sadar dapat diberikan air minum atau susu dan dapat dilakukan
induksi muntah. Jika terjadi muntah, jaga agar posisi kepala lebih rendah
daripada panggul untuk mencegah aspirasi. Jika pasien dalam keadaan tidak
sadar, posisikan kepala menghadap ke samping. Segera bawa ke rumah sakit atau
fasilitas kesehatan terdekat.
Komentar
Posting Komentar