PENCURI SEMANGKA
IBN HAMDUN AN NADIM pernah bercerita : khalifah al mu"tadlid al-"Abbasi pernah berpesan kepada kami agar kami mengkritiknya jika kami melihat sikap dia bersikap tidak adil kepada rakyatnya. Pada suatu hari aku berkata kepadanya,
"Tuanku, ada suatu mengganjal dalam hatiku. Aku ingin menghaturkannya kepada tuan sejak dua tahun yang lalu."
"Mengapa engkau tunda sampai sekarang?"
"Karena aku merasa terhina di hadapan tuan dan karena agungnya kekhalifahan."
"Katakan dan jangan takut!"
"Saat tuanku melewati Persia, beberapa pasukan pengawal tuan mencuri semangka yang di tanam di wilayah tersebut. Lalu Tuan memerintahkan agar mereka dihukum cambuk dan dipenjara. Sebenarnya hukuman itu sudah cukup. Namun kemudian tuan menyalib mereka. Padahal kesalahan mereka tidak berhak mendapatkan hukuman salib.
Khalifah al-Mu"tadlid menjawab,
"Apakah engkau mengira orang-orang yang disalib itu adalah para pengawal yang mencuri semangka?. Dengan wajah mana aku harus menghadap Allah kelak di hari kiamat jika aku menyalib mereka hanya karena semangaka. Yang sebenanrya adalah aku memerintahkan agar segerombolan begal yang layak mendapatkan hukuma mati dikeluarkan dari tahanan. Kemudian aku perintahkan mereka diberi pakaian militer untuk menimbulkan rasa takut di hati para pasukan. Sehingga menimbulkan rasa takut di hati para pasukan. Karena itu aku perintahkan agar para pesakit itu ditutupi mukanya agar tidak diketahui oleh masyarakat umum.
Komentar
Posting Komentar