MEMILIH SAKIT DI MA'HAD DARI PADA PULANG KE RUMAH
Namanya Dihya. Dihya adalah salah seorang santri program intensif (2 rahun 30 juz) pada sebuah lembaga Tahfizh Al-Quran dan Anak Usia Dini di Bekasi. Di usianya yang belum genap 10 tahun, Dihya memilih tinggal di asrama untuk menghafal Al-Quran. Meskipun sebenarnya Dihya bisa saja memilih tinggal di asrama untuk menghafal Al-Quran. Semangatnya dalam menghafal menjafikan kedua orang tuanya rela berpisah dengan Dihya.
Selainsabar, Dihya adalah anak yang sabar. Dihya mengalami sakit gigi. Terkadang, jika sakit giginya kambuh, ia sampai menangis meronta-ronta. Tetapi, Maha Suci Allah, Dihya tidak pernah meminta izin pulang, atau minta diantarkan oleh musyrif pulang ke rumah karena sakit itu. Dia lebih memilib bersabar dan tinggal di asrama.
Berkat taufik dari Allag, saat ini Dihya telah menghafal 16 juz sejak dekapan bulan ia belajar si Ma"had Tahfizh tersebut. Mudah-mudahan Allah memberikannya kesabaran, keteguhan iman dan kekuataan hati untuk menghafal Al-QUran hingga 30 juzu. Menjadi sumber kebahagian dan penyejuk mata dan hati kedua orang tuanya hingga akhir hayatnya.
(Disadur dari buku Ayah Bunda jadikan AKu Hafidz Al-Quran)
Selainsabar, Dihya adalah anak yang sabar. Dihya mengalami sakit gigi. Terkadang, jika sakit giginya kambuh, ia sampai menangis meronta-ronta. Tetapi, Maha Suci Allah, Dihya tidak pernah meminta izin pulang, atau minta diantarkan oleh musyrif pulang ke rumah karena sakit itu. Dia lebih memilib bersabar dan tinggal di asrama.
Berkat taufik dari Allag, saat ini Dihya telah menghafal 16 juz sejak dekapan bulan ia belajar si Ma"had Tahfizh tersebut. Mudah-mudahan Allah memberikannya kesabaran, keteguhan iman dan kekuataan hati untuk menghafal Al-QUran hingga 30 juzu. Menjadi sumber kebahagian dan penyejuk mata dan hati kedua orang tuanya hingga akhir hayatnya.
(Disadur dari buku Ayah Bunda jadikan AKu Hafidz Al-Quran)
Komentar
Posting Komentar