FUTURE DIARY CHAPTER 26
Malam hari Yuno menggali sebuah lubang di belakang rumahnya. Ia terus menggali tidak ia hiraukan rasa lelah yang menghampirinya. "menggali untuk Yuki, ini semua demi dirimu sayang"katanya. Setelah beberapa saat Yuno agak linglung dan berkata " ha sedang apa aku disini dan aku lagi ngapain ?.
Beralih tempat di sebuah rumah kosong di pinggir hutan. Uryu menyelesaikan ketikan pada laptopnya dan ia baru saja selesai merakit semua bahan peledak yang ia buat. Uryu masih tidak percaya kalau ia berhasil selamat dari pengejaran sang perampok bermasker atau si ketiga. Belum lagi ia harus menghadapi Yukiteru dan Yuno. hal itu membuatnya agak lelah. ia renggangkan badannya sebentar dan menatap sebuah pakaian yang digantung di dinding.
Pakaian itu ia kenakan saat menghadapi Yukiteru. Ia mengingat kembali dari mana ia dapatkan pakaian itu. Sekitar 4 bulan yang lalu sebuah gedung perkuliahan sedang terjadi pertempuran antara Uryu dan sang pria bermasker. Uryu mencoba menembaki si ketiga namun serangan tidak berhasil.
Si ketiga mengejar Uryu yang lari di kelas. Si ketiga mengibaskan pisaunya ke uryu namun gagal mengenainya. Uryu terus berlari dan ia terjatuh di tumpukan sampah. "sial aku harus lututku tidak terluka". di tengah kesakitannya ia melihat seorang pria berdiri mematung di depannya sambil memegang sebuah payung. Uryu melihat ponselnya sejenak, pria itu berkata "ya ampun kamu ini kan Uryu Minene teroris paling dicari di seluruh jepang. Uryu melempari tumpukan sampah ke pria itu. hal itu membuat pria itu terjatuh dan Uryu memanfaatkan keadaan itu untuk berlari. "hei tunggu sebentar, kenapa kamu lari" ujarnya. Pria itu bernama Nijishima, Nijshima berhasil memojokan Uryu dan ia segera memborgolnya.
"hei lepaskan aku, aku sedang dikejar oleh seorang pria yang bermasker. Nijishima tidak percaya namun siketiga muncul. Kemunculan siketiga membuat Nijisma dan Uryu minene tidak punya pilihan lain selain berlari. Mereka bersembunyi di sebuah ruangan kosong. "kita bisa bersembunyi disini selamanya atau kita mengatur siasat agar bisa kabur ucap Nijisama. "ikuti aba-aba dariku kita pasti selamat" kata Uryu. "baru 3 hari aku mendapatkan catatan harian ini dan aku akan kalah lagi, enak saja lihat saja nanti batin Uryu dalam hati. "ikuti arahanku katanya pada Nijisima. Mereka memasuki sebuah ruangan kosong lainnya.
Disana ada tumpukan pakainan yang digantung. "mungkin ini adalah kelas desain kata Nijisima. "menurutmu bagaimana" tanya Uryu malu-malu. "tolong lepaskan borgol ini" uryu memohon. "tidak akan " balas Nijisima. "tolonglah ini darurut'. "tidak tidak. "dengar aku berusaha bersikap baik tapi ini balasan. Sebelum Uryu sempat menyelesaikan kalimatnya terdengar suara langkah kaki. "apa dia sudah sampai disini" ujar Nijisima. "aku butuh berganti pakaian" mendengar hal itu Nijisima melepaskan borgolnya. Setelah selesai berganti pakaian mereka menyusun rencana. "dengar aku cuma punya satu bom yang tersisa kita harus gunakan ini dengan seefisin mungkin kata Uryu. "baiklah aku akan coba memojokannya dengan menembakan pistol.
Beberapa tembakan meluncur ke arah si ketiga namun tidak berhasil melukainya. Siketiga memakai baju anti peluru untuk mengatasi hal tersebut. Si ketiga memasuki sebuah ruangan disana tiba tiba saja pintu terkunci. "kena kau sekarang" kata Uryu, id ada disana tapi dibalik jendela. Siketiga terjebak disana sudah ada beberapa buah ranjau yang siap diledakan. Uryu menarik bomnya dan duarrr ruangan itu meledak. Uryu dan Nijisima kemudian kabur bersama. "begitulah cerita mereka berdua Deus, romantis bukan" ucap Muru-Muru. Muru-muru dan deus menonton perjalanan Uryu Minene melalui sebuah layar"apa yang terjadi selanjutnya tanya Deus.
"mereka akan hidup, sebuah suara tembakan terdengar ternyata Uryu Minene menembakan pistol ke arah Nijisima. "maaf romantis tidak ada dalam kamus kehidupanku ucapnya dingin. kemudian ia meninggalkan Nijisama begitu saja. namun Nijisima masih hidup karena ia hanya menendang perutnya saja sehingga Nijisima pingsan dan suara ledakan itu hanya untuk mengecoh siketiga. "lho kok jadi seperti ini? tanya Muru-Muru kebinguman. "bukan begitu Muru-Muru" , Muru-Muru kaget karena Uryu sudah berada dibelakangnya. "aku tidak tertarik untuk mendapatkan pasangan yang aku pedulikan adalah menjadi pemenang dan aku yakin pasti bisa melakukannya. Uryu menatap alat peledak yang ia buat setelah itu ia tertidur.
Komentar
Posting Komentar