TAKUT TERLAMBAT PIKET
Hari yang melelahkan pulang sekolah aku langsung melepas sepatu, ganti baju dan tidur siang. Dalam tidur aku bermimpi dimarahi oleh kelompok piketku karena aku telat sampai sekolah dan tidak piket untuk kesekian kalinya. Sontak saja aku terbangun. Kulirik jam yang ternyata kedua jarumnya sudah menunjuk angka enam. Ada rasa gembira dalam hati karena dihari piketku, aku tidak telat. Secepat kilat ku selesaikan mandi dan mengenakan seragam, tak peduli dengan sarapan aku mengambil sapu dan berlari mencari ibu untuk meminta ongkos. Saat aku keluar pintu, sekelompok mata mengamatiku aneh. Ibu dan teman-temannya yang sedang ngerumpi di depan sedang menertawakanku karena jam setengah enam sore aku memakai seragam dan menenteng sapu. "Mau sekolah neg?!" seru ibu-ibu dan tertawa lagi. Ternyata masih jam setengah sore, bukan pagi.
Cerpen karya Arina Rahmah terbit di majalah Sabili Tahun 2010
Komentar
Posting Komentar